Pengumuman Resmi Erick Thohir Jadi Ketua TKN Jokowi |
Pakde Jokowi telah resmi mengumumkan salah satu pahlawan Indonesia dalam Asian Games Erick Thohir sebagai ketua Tim Kampanye Nasional (TKN). Sebenarnya keputusan menghunjuk salah satu raja media-media ternama dan kredibel negeri ini bukan sesuatu hal yang sangat mengejutkan, sebab beberapa hari terakhir memang sudah banyak tokoh-tokoh dalam tim inti pemenangan pakde Jokowi telah menyampaikan clue bahwa Erick Thohir yang mendapatkan mandat untuk menghantarkan petahana merebut periode kedua.
Dua hari sebelum keputusan resmi diumumkan, penulis telah menuliskan artikel yang memprediksi dan menganalisis Erick Thohir yang paling layak menjadi pemegang tongkat komando Tim Kampanye Nasional Jokowi – KH. Ma’ruf Amin dari sekian banyak nama tokoh-tokoh muda yang digadang-gadang menjadi ketua timses.
Berikut link artikelnya, bagi yang berminat membaca silahkan mengklik link Disini
Ketua Inasgoc 2018 ini perlu kita berikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas prestasi yang sangat membanggakan bangsa ini di kancah Internasional. Pesta olahraga terbesar se-Benua Asia berlangsung sangat meriah dan atlit timnas Indonesia berhasil menduduki posisi keempat. Ranking tertinggi selama Indonesia mengikuti ajang olahraga bergengsi ini.
Sosok dan rekam jejak Erick Thohir memang sangat mumpuni untuk meraup suara dari kalangan milenial yang diprediksi pada pilpres tahun depan mencapai sekitar 80 jutaan. Tidak perlu lagi kita ragukan kemampuan dari presiden klub bola Intermilan ini dalam meracik strategi pemenangan untuk merangkul rakyat terkhusus kawula muda zaman nowyang mayoritas hobby olahraga dan mengakses sosial media.
Erick Thohir telah sah dinobatkan menjadi panglima Tim Kampanye Nasional petahana yang pastinya sangat ditakuti kubu pesaing. Bisa jadi paska pakde Jokowi mengumumkan Erick Thohir, maka kubu sebelah sudah mulai kepanasan dan garuk-garuk kepala karena mereka semakin bingung meracik taktik dan strategi untuk memenangkan jagoannya yang sudah berulangkali menelan kekalahan menyakitkan dalam kancah politik nasional.
Penulis sangat salut dengan strategi dan taktik politik pakde Jokowi, dibalik kesederhanaan dan ketegarannya pakde memiliki intelektualitas tinggi dalam berpolitik. Pakde selalu mendengar permintaan dan jeritan akar rumput. Saban hari pakde bekerja tidak mengenal lelah, hampir seluruh penjuru negeri ini beliau sudah kunjungi untuk mendengar aspirasi rakyat secara langsung.
Ketika mayoritas masyarakat menginginkan seorang tokoh agama yang sangat dihargai agar ikut berperan aktif membangun bangsa, maka pakde Jokowi memilih Ketum non aktif MUI KH. Ma’uruf Amin menjadi Cawapres. Pendamping pakde Jokowi merupakan ulama NU yang multi talenta. Ilmu agama dan ilmu ekonomi tidak perlu diragukan lagi. Koalisi pakde Jokowi berbeda dengan koalisi sebelah yang tidak menghiraukan keputusan dari 'Itjima Ulama'.
Baca Juga: Masalah Kardus Selesai, Mahar 1 Triliun Sandi Tidak Dapat Dibuktikan, Andi Arief: Bawaslu Pemalas
Mungkin saking buntunya kubu sebelah, Fadli Zon terpaksa menabur isu-isu yang menurut penulis tidak memiliki dasar yang kuat. Fadli mengaku mendengar Erick Thohir tak terlalu senang saat ditunjuk menjadi ketua timses Jokowi-Ma'ruf. Apalagi permintaan menjadi ketua timses, katanya sedikit memaksa.
"Ya, nggak apa-apa. Itu sah-sah saja," ujar Waketum Gerindra Fadli Zon di Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018). "Saya dengar itu dia nggak terlalu happy. Karena dia baru saja, habis, mungkin capek, mau apa gitu, yang saya dengar, ya. Jadi agak setengah memaksa juga katanya," terang Fadli.
Jangan dibolak balik dong, jujur ajalah kalau bapak memang yang tidak happy mengetahui Erick Thohir menjadi panglima kampanye koalisi petahana. Dengan logika sederhana saja, siapa sih yang tidak mau menjadi "king maker" dalam menghantarkan putra terbaik bangsa menjadi pelayan rakyat. Dari pernyataan bapak saja memberikan pertanda bahwa kubu sebelah saat ini sedang kepanasan.
Timses koalisi petahana pun tidak tinggal diam melihat kubu oposisi menebarkan isu yang tidak berdasarkan data-data yang kuat. Timses Jokowi-Ma'ruf Amin menyindir Sandiaga Uno yang notabene Cawapres kubu oposisi. Nusyirwan meragukan kemampuan Sandiaga membaca perkembangan politik. Politikus PDIP ini meyakini Jokowi-Ma'ruf yang berpengalaman akan memenangi Pilpres 2019.
Apa yang disampaikan oleh kader partai berlambang banteng ini jelas sangat berdasar, Sandi dapat dikatakan masih seumur jagung menjadi seorang politisi. Jadi Wakil Gubernur DKI saja belum habis satu periode sudah mengundurkan diri. Janji-janji politik pada saat kampanye pun belum terealisasi sudah berambisi untuk naik tingkat.
Tidak terbantahkan lagi baik secara prestasi dan pengalaman politik, Cawapres sebelah masih belum imbang bila dibandingkan dengan KH. Ma’uruf Amin apalagi bila dibandingkan dengan pakde Jokowi kalah telak coy. Bila kita objektif dalam menilai berdasarkan rekam jejak bukan posisi strategis maka cawapresnya sebelah baru seimbang dengan ketua TKN koalisi petahana Erick Thohir.
Ya, iyalah bung, Sandi dan Erick Thohir kan sahabat jadi masih selevel dong. Begitulah politik, tidak ada teman dan musuh abadi. Jadi jangan pulak kita yang dibawah-bawahi ini saling bermusuhan, jadi berpolitik itu sewajarnya saja maka utamakan pertemanan. Paling penting kita ketahui didalam politik itu kepentingan yang abadi. Kepentingan yang memakmurkan rakyat dan memajukan bangsa (Teorinya).
Salam Dua Periode,
#2019TetapJokowi
Sumber Pendukung Artikel:
https://news.detik.com/berita/d-4202702/fadli-zon-erick-thohir-tak-begitu-happy-jadi-ketua-timses-jokowi
https://news.detik.com/berita/d-4202632/soal-erick-thohir-timses-jokowi-maruf-sindir-prabowo-sandi
0 Response to "Erick Thohir Resmi Panglima Kampanye, Oposisi Kepanasan, Timses Jokowi Sindir Sandi"
Posting Komentar