Polemik terkait adanya mahar politik dalam pilpres tahun ini menuju titik terang. Tudingan oleh salah satu pengurus Demokrat kepada kubu oposisi semakin menguat. Adanya dugaan mahar yang diberikan oleh Sandiaga kepada PKS dan PAN telah diakuinya secara langsung kepada Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief.
Dana mahar yang diberikan kepada tiap partai sebesar 500 Milyar rupiah, jadi bila ditotal 1 triliun rupiah. Jumlah yang sangat fantastik ya sahabat pembaca, gimana cara balikin modal sebesar itu andai saja kelak mereka menang ?
Bila kita coba mengkalkulasi penghasilan resmi dari seorang presiden saja tidak akan mampu membalikkan dana sebesar 1 triliun itu dalam 1 periode (5 tahun), apalagi hanya sekelas wakil presiden. Cara balikin modalnya, tekan kiri, kanan, belakang, depan dan segala arah. Omong kosong kalau ada orang yang tidak ingin balikkan modal politik yang sudah dikucurkannya.
Berdasarkan pernyataan terbaru dari Andi Arief ini, maka kita dapat ambil kesimpulan bahwa ada kemungkinan mengerucutnya dukungan kepada Sandiaga dipengaruhi oleh adanya politik transaksional yakni mahar. Andi Arief membuktikan bahwa ia tidak pernah menyebarkan berita fitnah maupun hoaks sejak dahulu sampai sekarang.
Dana seribu milyar tersebut bukan dana yang sedikit, kalau memang sudah berlebihan duit ya sungguh lebih baik untuk membantu si miskin yang kata sang mantan berjumlah 100 juta orang. Meskipun data BPS menyatakan hanya 25 jutaan. Intinya, jangan teriak ekonomi lemah dan jumlah kemiskinan tinggi, padahal untuk mahar politik saja sampai 1 triliun rupiah. Bayangkan mahar saja sudah sangat besar, apalagi sampai finish. Pasti lebih fantastik lagi jumlahnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menganggap Sandiaga Salahuddin Uno telah mengakui pernyataannya soal mahar Rp 500 miliar, masing-masing ke PAN dan PKS terkait posisi cawapres Prabowo Subianto. "Soal mahar, entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye, sudah diakui Sandi Uno," ujar Andi Arief di Twitter-nya, Minggu (12/8/2018). Sumber Detik.com
Andi Arief menegaskan, cuitan tentang duit triliunan itu bukan bohong. Andi Arief menyatakan pimpinan PAN dan PKS tidak perlu minta maaf meskipun sudah mengolok-olok ataupun menudingnya penyebar hoaks. Andi Arief meminta PAN dan PKS melihat muka dicermin. Makjleb banget ya, kalau bahasa lapangannya, ngaca kau woi, supaya kau sadar diri!
Andi Arief menyatakan berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah. Andi Arief juga bertujuan baik bagi politik Indonesia. Jika diteruskan ke ranah hukum, Sandiaga bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan pimpinan PAN-PKS bisa terlibat. Ini sudah jadi pengetahuan publik.
Dari proses ini kita dapat menilai mereka yang belagak paling suci tetap saja dapat dibutakan oleh materi. Rekomendasi dari para ulama tidak diupayakan dengan gigih ketika dana segar akan dicairkan ke kardus masing-masing.
Penulis mengakui bahwa politik itu membutuhkan logistik agar mesin partai dapat berjalan. Selayaknya sumber dananya bukan hanya dari beberapa orang dengan imbalan posisi, tetapi sumber dana logistik kampanye dikumpul secara kolektif dari para pengurus, anggota, simpatisan maupun rakyat yang memberikan respect.
Pada zaman globalisasi saat ini memang bahasa-bahasa mahar sudah disamarkan dengan bahasa logistik kampanye. Tujuan menyamarkan istilah ini agar masyarakat tidak menaruh curiga dan tetap mengagumi partai-partai yang memang suka minta mahar. Selain itu, agar pihak berwajib tidak dapat memberikan sanksi terhadap si pemberi dan si penerima mahar tersebut.
Kita perlu memberikan apresiasi atas keberanian Andi Arief membongkar borok dari kubu sebelah yang diduga melanggar aturan. Jadi patut ditindaklanjuti oleh pihak berwajib baik itu Bawaslu, Kepolisian, PPATK, dan yang terutama KPK.
Apa yang sudah dilakukan oleh Andi Arief ini merupakan contoh positip bagi kita semua. Mantan aktifis 1998 ini layak untuk digugu dan ditiru. Ia tetap membongkar adanya dugaan pemberian mahar meskipun partai tempatnya bernaung sudah mendeklarasikan mendukung pasangan Prabowo dan Sandiaga.
Masyarakat Indonesia yang menginginkan bangsa ini maju dan bersih dari para koruptor harus mendukung dan mendorong Andi Arief agar melanjutkan masalah ini ke ranah hukum. Agar pihak berwajib dapat melakukan proses sebagaimana mestinya. Langkah ini penting untuk memberikan pertimbangan dan efek jera bagi siapapun yang suka memberikan dan menerima mahar politik.
Begitulah Sapi-Sapi,
0 Response to "Terbongkar, Sandiaga Akui 1 Triliun Untuk PAN-PKS, Andi Sindir yang Menghujatnya: 'Lihat Muka Dicermin'"
Posting Komentar