"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Sindiran Telak, PAN Sebut Jokowi Kena 'Jebakan Batman', Golkar: Jangan Jilat Ludah Sendiri

Erwin Izharuddin
PAN mulai bermanufer untuk menghilangkan isu-isu negatip yang dihadapkan pada koalisi oposisi. Pernyataan-pernyataan bernuansa pembenaran dihembuskan ke publik, dengan harapan isu-isu negatip yang betebaran dapat diminimalisir dan kalau bisa hilang begitu saja.
Padahal tidak segampang itu untuk menghilangkan pandangan negatip yang sudah sempat melekat dipikiran publik. Mungkin kalaupun hilang ya hanya dipikirannya bani kampret saja, karena kampret kan cara berpikirnya terbalik jadi mau saja dibodoh-bodohi.
Penulis menganalisa ada dua cara yang dihembuskan PAN secara bersamaan untuk mengalihkan pandangan masyarakat atas isu-isu negatip yang menyerang mereka di detik-detik terakhir penutupan pendaftaran capres-cawapres, penulis akan bahas satu persatu cara pengalihan isu yang bertema besar ‘Jebakan Batman’. Berikut analisanya:
Pertama, Wasekjen PAN Erwin Izharrudin memberikan penilaian terhadap pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief adalah sebuah 'jebakan batman'. Ia mengatakan pernyataan Andi mengenai mahar Rp 500 miliar itu adalah strategi dalam politik. Sontak penulis ngakak baca berita ini, apa anda pikir seluruh masyarakat bego dan percaya begitu saja dengan pembenaranmu.
Dengan logika berpikir saja sangat tidak masuk akal PAN dan PKS legowo melepas peluang jadi cawapres begitu saja, apalagi yang mau didukung keduanya dari satu partai yakni Gerindra. Alasan yang disampaikan oleh fungsionaris PAN itu jelas sangat omong kosong. Dapat dipastikan ada lobi-lobi politik yang membuat kalian merelakan peluang tersebut. Emang ada makan siang gratis didalam dunia politik, semua pasti ada timbal-baliknya.
Andai saja PKS yang menyampaikan pembenaran kemungkinan agak masuk akal, karena PKS diberikan peluang mengisi kursi Wakil Gubernur Ibukota sepeninggal Sandiaga yang menjadi cawapres Prabowo. Meskipun kader PKS Mardani Ali Sera harus bertarung dengan ketua DPD Gerindra M. Taufik untuk memperebutkan kursi Wakil Gubernur DKI.
Perebutan kursi orang nomor 2 Ibukota ini pasti akan sengit. Pakar hastag abal-abal MAS tidak akan mudah memenangkan pertarungan karena M. Taufik akan ngotot merebut kursi ini. Dimana hanya ini peluang mantan koruptor M.Taufik untuk dapat kekuasaan karena di legislatif harapannya sudah pupus, KPU menyatakan berkas pendaftarannya Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Baca Artikel Terkait: Drama 'Jenderal Kardus', PD Tolak Minta Maaf, Andi: Informasi 500 M Dari Tim Kecil Gerindra
Kedua, Wasekjen PAN Erwin Izharrudin mengatakan Jokowi memilih KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres karena masuk dalam 'jebakan batman' tersebut. Dia menilai awalnya memang Prabowo Subianto sudah digadang-gadang akan bersanding dengan Sandiaga karena Sandi dianggap mampu menyelesaikan masalah ekonomi Indonesia.
Erwin menyindir Jokowi karena telah memilih Ma'ruf, yang berlatar belakang ulama, sebagai cawapresnya. Dia membandingkan Prabowo dengan Jokowi. Dia menilai Jokowi-lah yang memilih ulama sebagai cawapres, bukan ulama yang memilih capres atau cawapres, seperti Prabowo yang diusung oleh Ijtimak Ulama.
Pernyataan yang sangat tidak berdasar dan membuktikan kualitas cara berpikir yang sempit. Fungsionaris PAN ini mencoba memanipulasi pikiran masyarakat untuk menutupi kesalahan mereka yang tidak mampu mempertahankan rekomendasi dari Itjima Ulama. Kekuatan materi dapat menggoyahkan iman dan komitmen mereka dalam memperjuangkan rekomendasi ulama. Jadi jangan dibolak-balik ya pak Erwin.
Bila menggunakan cara berpikir logis, maka dalam penentuan cawapres hanya pakde Jokowi yang memang menghargai ulama dengan memilih seorang ulama terbaik di negeri ini. Penulis telah membahasnya dalam artikel sebelumnya.
Baca Artikel TerkaitMakjleb, Ma’ruf: Belah Sono Ngomong Hargai Ulama tapi Ijtimak Tak Didengar, Terbukti Jokowi Hargai Ulama
Tidak hanya penulis yang meluruskan pernyataan dari fungsionaris PAN tersebut, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily juga menyindir balik PAN. Ace menilai PAN selama ini terkesan selalu menyampaikan isu agama dalam proses pemilihan capres dan cawapres. Namun yang terjadi adalah Prabowo Subianto, sebagai capres yang diusung PAN, justru tidak memilih cawapres dari kalangan agamawan.
"Saya kira tidak ada itu istilah 'jebakan batman'. Yang terjadi malah justru, kita mohon maaf ya, PAN malah tidak dapat apa-apa dari proses yang dilakukan negosiasi selama ini," kata Ace saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (11/8/2018)."Jadi jangan menjilat ludah sendiri, yang selama ini selalu bincang soal isu yang bertendesi agama, eh sekarang kok menjadi merasa bahwa bicara agama saja dianggap saja sebagai jebakan batman," katanya. Sumber detik.com
Rasain kena serang balik, makanya sebelum menyindir orang lain seharusnya berkaca terlebih dulu, apa orang PAN sudah lupa bahwa selama ini selalu memainkan isu-isu sensitif seperti isu agama. Masih berbekas dipikiran, ketika sesepuh PAN Amien Rais mendikotomikan partai Allah dan partai setan. Dimana yang termasuk partai Allah adalah partai yang bergabung dikubu oposisi.
Dengan dipilihnya Kiai Haji Ma’uruf Amin sebagai cawapresnya pakde Jokowi, maka pernyataan mbah Amien mutlak tidak benar dan asal bunyi. Pakde Jokowi memang sangat cerdas memainkan strategi politik, jurus senyap pakde dapat membungkam dan mempermalukan semua pihak yang sering memainkan politik identitas.
Begitulah Kampret-Kampret
#2019TetapJokowi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sindiran Telak, PAN Sebut Jokowi Kena 'Jebakan Batman', Golkar: Jangan Jilat Ludah Sendiri"

Posting Komentar