Ada-ada saja ya tingkah laku dari kubu oposisi, semua hal dikritik sampai-sampai hal yang sepele saja dikritik. Saking buntunya cara menghempang popularitas pakde Jokowi, sampai-sampai adanya ‘Stuntman’ ataupun pemeran pengganti dalam video pakde Jokowi pada saat pembukaan Asian Games pun digoreng-goreng.
Meskipun sebenarnya bahan gorengannya itu barang busuk tetapi tetap saja dilahap dengan habis oleh bani kampret yang memang sangat gampang di mobilisasi cara berpikirnya. Maklumin saja namanya juga kampret, ya cara berpikirnya pun sudah terbalik. Coba bani kampret gunakan logika berpikirnya, pasti tidak akan laku gorengan dari bahan busuk dan bau amis tersebut.
Baca Juga: Menakjubkan, Hadiri Pembukaan Asian Games Jokowi Naik Moge, Presiden Milenial Zaman Now
Seorang artis saja menggunakan Stuntman dalam memerankan aksi-aksi berbahaya di sebuah film. Apalagi orang nomor satu disebuah negara, tak akan mungkinlah melakukan tindakan-tindakan berbahaya.
Semua langkah yang hendak dilakukan seorang presiden pasti sudah terkonsep secara matang dan terukur. Langkah antisipasi pasti lebih diutamakan. Setiap resiko pasti akan diupayakan diminimalisir.
Berikut kritikan-kritikan yang disampaikan oleh kubu sebelah:
Pertama, kritikan berbau nyinyiran datang dari seorang politisi dari partai yang diketuai mantan presiden negeri ini. Elite PD Ferdinand Hutahaean menyayangkan aksi tersebut karena membuyarkan atraksi memukau lainnya dalam pembukaan Asian Games.
Ferdinand mencermati betul scene demi scene aksi Jokowi menunggangi moge dalam video. Terlihat ada perbedaan mencolok antara Jokowi dan stuntman saat mengendarai moge. Ferdinand lalu mendesak Presiden Jokowi untuk buka-bukaan soal aksi pemeran pengganti tersebut.
"Beliau ini untuk mengambil dan menarik kaum milenial yang cukup besar pemilihnya (saat Pemilu 2019). Pak Jokowi kami minta jujur ke publik untuk menjelaskan karena di media sosial ini terpecah," cetusnya.
Aneh banget ya, emang yang buat terpecah di sosial media siapa sih, jangan dibolak balik lah. Adanya perdebatan panjang di sosmed kan karena ada oknum-oknum politisi yang berupaya mempolitisir pembukaan Asian Games tersebut.
Netizen sosmed yang berasal dari bani kampret memang tidak pernah senang melihat prestasi yang dihasilkan oleh pakde Jokowi. Kebencian sudah menutup logika berpikir segelintir bani kampret. Jumlahnya sedikit tapi kicauannya memang cukup nyaring.
Kedua, kritikan bernada sumbang datang dari elit Partai Demokrat juga yang bernama Roy Suryo. Dia menganggap wajar apabila beberapa aksi Presiden Jokowi memakai stuntman dalam pembukaan Asian Games 2018. Namun Roy meminta ada etika yang ditampilkan dalam adegan itu.
Etika yang dimaksud Roy karena tidak tertulis bahwa beberapa adegan Jokowi menaiki moge dilakukan oleh profesional atau stuntman. Dengan penjelasan demikian, Roy berharap masyarakat mendapat penjelasan utuh.
Secara tidak langsung kritikan bung Roy ini sudah mengerdilkan kecerdasan dari publik. Bung Roy ini pengamat atau politisi sih, tanpa ada penjelasan seperti yang anda sampaikan itupun rakyat sudah paham tidak akan mungkin presiden melakukan atraksi-atraksi berbahaya. Toh berselang beberapa waktu diselenggarakan pembukaan Asian Games putra pakde Jokowi sudah menyampaikan secara tersirat adanya bantuan Stuntman.
Ketiga, kritikan ini yang sangat menggelikan dan buat ngakak, dimana elit dari Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut menyoroti stuntman Jokowi saat mengendarai moge di video pembukaan Asian Games. Pak Zon lalu membandingkannya dengan aksi bocah asal NTT bernama Yohanes Ande Kala (13) alias Joni lebih heroik.
Sudah jelas kedua kejadian ini sangat tidak berkaitan pak Zon, membuat perbandingan itu ya jangan diluar konteks. Andai saja bapak membandingkan video pakde Jokowi dengan penampilan tari Saman ataupun Via Valen lipsing baru logis karena sama-sama dalam satu acara.
Kritikan-kritikan dari aktor penyerang dari kubu sebelah, bukan membuat pakde Jokowi meradang tapi menanggapinya dengan sederhana. Pakde Jokowi menyampaikan, apa yang ditampilkan lewat aksi tersebut tujuannya untuk hiburan. Garis bawahi ya pret itu hanya hiburan saja. Jangan diplintir-plintir kearah yang tidak elegan.
"Ini kan sekali lagi, kita ingin memberikan sebuah hiburan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018). "Itu hiburan. Jadi ada gagasan, ada ide-ide kreatif, saya kira saya terima dengan senang hati, kalau ada gagasan, ide kreatif. Saya terima dengan senang hati," katanya. "Dan, ya itulah hiburan," tambahnya.
Tidak usah kepanasan gitulah melihat aksi-aksi menakjubkan dalam video pembukaan Asian Games, video itu sudah jelas untuk hiburan belaka. Jangan gegara nama capres jagoan kalian meredup di publik. Jadi kalian mengkritik hal-hal yang tidak relevan, kritis dikit gitu loh. Ha ha
Betapa menggelikan bila oposisi mengkritik hal-hal yang tidak esensial, seharusnya kekurangan dalam penyelenggaran kompetisi olahraga terbesar di Asia ini yang perlu dikritik supaya menarik apresiasi dari masyarakat. Tapi gimana lagi memang semua persiapannya sudah maksimal makanya tidak ada celah untuk dikritik, kecuali adanya waring yang menutup kali item. Itu kinerja siapa ya!
Begitulah Goreng-Goreng,
#2019TetapJokowi
0 Response to "Oposisi Goreng Isu ‘Stuntman’, Jokowi: ‘Inikan Hiburan’"
Posting Komentar