"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Makjleb, Pemerintah Ambil Alih Blok Rokan, Ngabalin: Amien Hilang, Pengecut Itu Namanya


Memang semakin aneh tingkah laku mbah Amien beberapa tahun belakangan ini. Mbah ini sangat gampang mengeluarkan kata-kata tanpa memikirkan terlebih dahulu resiko yang akan terjadi ketika asal bunyi. Bila omongan yang pernah kita ucapkan itu bersalahan, resiko paling sederhana adalah dicibir dan dibully.
Pilpres tahun 2014 kita pernah mendengar mbah menyampaikan nazar bila Jokowi menang mbah akan jalan kaki dari Jogyakarta sampai Jakarta. Setelah pakde Jokowi menang, kita tidak pernah tahu kalau memang mbah sudah buktikan nazarnya tersebut.
Sudah banyak orang yang menagih nazar yang pernah disampaikan oleh mbah. Salah satunya bernama Giman, 38 tahun, warga Malang, Jawa Timur, yang berjalan kaki ke Jakarta. Ini nazarnya jika pakde Jokowi terpilih jadi presiden. Kala itu Ia juga mampir di Yogyakarta. Tepatnya di rumah mbah Amien.
Giman ingin mengajak mbah Amien bersama-sama berjalan kaki ke Jakarta. Mbah juga bernazar “berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kalah dalam pemilihan presiden. Kala itu pria empat anak itu harus menelan kekecewaan, sebab Amien tidak ada di rumahnya.
Sayangnya, pria empat anak itu kecewa, sebab Amien tidak ada di rumahnya di Pandan Sari, Condongcatur, Depok, Sleman, Senin siang, 29 September 2014. "Sangat kecewa, saya punya nazar dan dia juga punya nazar jalan kaki ke Jakarta," kata Giman. Bagi Giman, nazar merupakan sumpah janji yang berhubungan langsung dengan Tuhan. Sebagai muslim, kata Giman, sebaiknya Amien melaksanakan nazarnya. Sumber tempo.co
Jejak digital itu memang sakit ya, pernyataan-pernyataan kita yang kontroversial berupa janji maupun tantangan tetap tersimpan rapi. Masyarakat akan terus menagih bila apa yang disampaikan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Jurus paling jitu ya palingan mencari alasan-alasan untuk mencari pembenaran diri alias ngeles.
Sebenarnya bila mbah membuktikan nazarnya tersebut tanpa basa-basi, meskipun pernah menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai dengan realitas, masyarakat pasti akan memaafkan karena mbah sudah membuktikan bahwa Ia merupakan lelaki kesatria. Tapi mbah lebih memilih ngeles makanya sampai saat ini belum ada pembuktian nazarnya. Paska maraknya penagih nazarnya kala itu, si mbah sembunyi dalam goa tak pernah nampak di publik.
Berselang beberapa waktu muncul lagi ke permukaan. Masyarakat pikir sudah evaluasi diri tapi malah semakin menjadi-jadi. Si mbah bak kri-tikus, apapun yang dikerjakan Pakde bersama pembantu-pembantunya selalu ada saja cara untuk menihilkan semuanya. Mbah mau membangun negeri ini atau memang mau mengejar kekuasaan saja.
Paling viral beberapa hari ini, Mbah sempat menantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih pengelolaan Blok Rokan. Kini pengelolaan Blok Rokan sudah diserahkan ke PT Pertamina (Persero). Namun Mbah belum beri komentar lagi setelah pakde Jokowi mampu menjawab tantangannya. Mbah kemana nih jangan sering-sering masuk goa, entar ketinggalan informasi karena disana tak ada signal.
Artikel Terkaithttp://suwandipoerba.blogspot.com/2018/07/Blok-Rokan-Dinasionalisasi-Jokowi-Menjawab-Tantangan-Amien-Rais.html
Melihat si mbah tak ada tampak lagi ke permukaan, Ngabalin angkat bicara menyindir si mbah yang menghilang begitu saja. Ngabalin menegaskan, sejak awal memang pemerintah sudah berencana mengambil alih pengelolaan Blok Rokan Namun di waktu yang sama, Amien melontarkan tantangan.
"Salah satu yang pernah Pak Amien keras sekali ngomong kan mengenai Blok Rokan, setelah pemerintah ambil keputusan lebih cepat terkait Blok Rokan itu kan mereka hilang, tidak ada sama sekali. Pengecut itu namanya," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin kepada detikcom, Sabtu (4/8/2018). "Yang saya mau bilang ya karena dia pernah menantang maka musti gentle dong," ujar Ngabalin. "Tidak ada sama sekali komentar lagi, pengecut itu namanya. Mestinya kasih pembelajaran ke generasi baru," kata Ngabalin. Sumber detik.com
Ngabalin kembali mengeluarkan kata-kata pedas, sebelumnya PAN disebut penghianat karena tidak konsisten memberikan dukungan padahal sudah diberi kursi menteri. Sekarang si mbah yang dapat kata-kata pedas dengan sebutan pengecut.
Rasain mbah kena hajar makanya berubahlah. Kalau memang mau kritik sampaikanlah secara objektif, tapi penulis izin kasih saran mending pensiun saja dari dunia politik dan nikmati hidup sembari merawat cucu.
Artikel Terkaithttp://suwandipoerba.blogspot.com/2018/07/makjleb-ngabalin-sebut-pan-penghianat.html
“Lelaki itu yang dipegang adalah kata-katanya”, Sebuah ungkapan ini mengajarkan kita agar menjadi seorang lelaki yang bertanggung jawab. Setiap kalimat yang kita sampaikan kepada orang lain harus berani kita pertanggungjawabkan. 
Pikirkan terlebih dahulu sebelum kita menantang pihak lain apalagi pemerintah. Jangan sampai kita tiba-tiba menghilang bak tertelan bumi ketika pihak tersebut dapat menjawab tantangan kita. Bertindaklah ksatria dengan mengakui kehebatan dan juga prestasi orang lain.
Begitulah Goa-Goa,

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makjleb, Pemerintah Ambil Alih Blok Rokan, Ngabalin: Amien Hilang, Pengecut Itu Namanya"

Posting Komentar