"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Demokrat Menyebut Cawapres Prabowo Berinisial 'A', PKS Meradang dan Galau?

Komunikasi politik yang sangat alot membumbui perjalanan pembentukan koalisi kubu penantang petahana. Partai-partai yang (kemungkinan) akan mendukung mbah Prabowo menyodorkan nama-nama kadernya sebagai calon orang nomor dua di negeri ini untuk mendampinginya.
Seperti yang kita sudah ketahui sebelumnya, PKS menyodorkan Sembilan nama kadernya sebagai pilihan. Dari kesembilan nama tersebut mengerucutlah menjadi satu nama Salim Segaf Al Jufri. PKS memilih nama mantan Mensos era SBY sebagai Cawapres berdasarkan rekomendasi dari ‘Itjima Ulama’.
PAN mengendorse nama tokoh agama yang saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat yakni Ustad Abdul Somad (UAS) yang ikut serta direkomendasikan oleh ‘Itjima Ulama’ beberapa waktu yang lalu.
Tidak mau ketinggalan kesempatan, Demokrat ikut serta menyodorkan nama AHY putra sulung dari SBY. Memang sejak awal Demokrat sudah berupaya membangun komunikasi kesemua pihak agar sang pangeran Cikeas dipertimbangkan ikut berperan aktif dalam kontestasi politik Pilpres tahun depan. Meskipun target prioritasnya adalah pilpres tahun 2024 mendatang.
Secara tersirat hanya di kubu oposisi AHY memiliki bargaining politik, makanya Demokrat memberikan pernyataan akan mendukung mantan menantu Suharto sebagai Calon Presiden. Komunikasi politik bukan seperti membalikkan tangan, perlu waktu yang cukup lama supaya komitmen dapat terjalin. Lobi-lobi politik harus dilakukan secara intens dan marathon agar mendapatkan titik temu.
Pembukaan pendaftaran Capres sudah memasuki hari keempat, masih saja komunikasi politik kubu oposisi belum dapat titik temu. Malah PAN yang lebih dulu mendekatkan diri ke kubu oposisi belum dapat menentukan arah dukungan. PAN masih menunggu hasil Rakernas, baru dapat memastikan kemana arah dukungan. Jadi dapat kita ambil kesimpulan saat ini baik pakde Jokowi maupun mbah Prabowo masih sama-sama memiliki peluang untuk didukung oleh PAN.
Salah satu kader Demokrat mencoba membangun opini publik bahwa cawapres Prabowo sudah mengerucut. Waketum Demokrat Roy Suryo menyebut pendamping Prabowo di Pilpres 2019 berinisial ‘A’. 
Sahabat pembaca pasti sudah mulai membayangkan dan menerka-nerka siapa yang dimaksud pakar Informatika ini. Kok pakai inisial sih, kalau memang sudah klop dipublikasi saja dong supaya masyarakat umum dapat mencari tahu rekam jejaknya.
 "Betul (Cawapres Prabowo berinisial A)," kata Roy usai menjadi pembicara sosialisasi petani go online di Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul, Selasa (7/8/2018). Sumber detik.com
Timbul pertanyaan baru, siapakah tokoh berinisial ‘A’ tersebut. Roy enggan menyebutkan siapa orangnya. Padahal sejauh ini sejumlah politisi nasional senior maupun karbitan memang banyak berinisial A yang diprediksi para pakar politik akan mendampingi Prabowo di pilpres 2019.
"Lho A itu kan banyak," ucap Roy saat ditanya siapa orang berinisial A tersebut. "Makanya A itu kan Abdul Somad bisa, Assegaf Salim bisa, Agus (Harimurti Yudhoyono) bisa, Anies bisa," ungkapnya.
Kita sudah ketahui bersama bahwa nama tokoh yang direkomendasikan PKS bukan berawalan dari huruf (A) tetapi huruf (S) dengan nama asli Salim Segaf Al-Jufri. Nama kedua Abdul Somad Batubara atau lebih dikenal dengan Ustad Abdul Somad memang memiliki nama berawal ‘A’ tetapi Ia telah menyampaikan pernyataan ke publik tidak akan mencalonkan diri sebagai Capres maupun Cawapres.
Pernyataan pengurus Demokrat diatas tampak jelas memiliki muatan politis, dimana Roy berupaya membangun opini publik bahwa kubu pesaing pakde Jokowi sudah menuju titik temu dengan Cawapres bernisial A yang menguatkan posisi AHY bukan yang lainnya. Bisa-bisa PKS semakin meradang dan galau melihat Demokrat sudah semakin agresif menjalankan strategi-strategi politik untuk menggilas kesempatan PKS menjadi Cawapres kubu oposisi.
Tetapi ada peluang Demokrat melakukan langkah blunder ketika menyebutkan inisial A diatas. Masyarakat bisa saja berpikiran bahwa nama tersebut Anis Mata yang merupakan kader PKS juga. Paling berabe lagi bagi mereka bila opini publik semakin menguat ke Anies Baswedan. Bisa-bisa Demokrat dan PKS sama-sama gigit jari di akhir drama ini. Ayam yang bertelur, itik yang mengerami. Kita tunggu saja episode selanjutnya! ha ha
Meskipun hasil akhir dari Pilpres tahun depan, pakde Jokowi tetap memenangkan kontestasi. Tapi kita patut berterima kasih kelak kepada kubu oposisi yang ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Pilpres dengan menambah pilihan ke masyarakat. Sungguh lebih bermakna pesta demokrasi kita bila pakde Jokowi berhadapan dengan sesama tokoh bangsa, daripada calon tunggal yang berhadapan dengan kotak kosong.
Begitulah Kira-Kira,
Salam Dua Periode,

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demokrat Menyebut Cawapres Prabowo Berinisial 'A', PKS Meradang dan Galau?"

Posting Komentar