Pendaftaran belum dibuka oleh KPU tetapi nuansa Pilpres sudah mulai memanas di akar rumput. Misalnya hari ini telah berlangsung dua acara di kota Medan, Sumatera Utara. Dua acara besar tersebut digelar dalam waktu yang bersamaan di Kota Medan mulai pagi hingga siang, pada Minggu (22/7/2018). Jarak penyelenggaraan kegiatan ini berdekatan, dengan berjalan kaki kita sudah dapat melihat kedua acara yang sarat akan nuansa politik Pemilihan Presiden tahun 2019.
Acara pertama bertajuk Deklarasi Akbar Jokowi Dua Periode di Lapangan Istana Maimun, yang dimulai pukul 08.00-12.00 WIB. Setengah jam berselang, dihelat acara yang mengusung jargon Relawan #2019gantipresiden menuju deklarasi Sumatera Utara, dari umat untuk umat dan bangsa serta keumatan kebangsaan, di depan Taman Sri Deli atau tepatnya depan Masjid Raya Medan mulai pukul 08.30-12.00 WIB.
Kegiatan dari dua arah politik ini terpantau berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti meskipun tensi dapat dikatakan tinggi. Masyarakat kota Medan yang dikenal dengan karakter keras, akhirnya mulai dewasa dalam menanggapi kegiatan-kegiatan yang bernuansa politis seperti ini. Tidak ada terdengar kabar berita adanya konflik ataupun gesekan yang terjadi di lapangan. Tidak seperti yang terjadi di DKI. Jakarta beberapa waktu lalu, dimana kelompok #2019GantiPresiden melakukan tindakan tidak terpuji terhadap massa #DiaSibukKerja.
Berjalannya kegiatan ini dengan lancar tanpa ada masalah, sangat jelas dipangaruhi oleh kinerja maksimal dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP. Kita harus memberikan apresiasi terhadap kinerja segala pihak yang gigih mengontrol kondusifitas kota Medan terkhusus di daerah berlangsungnya kedua kegiatan besar tersebut.
Polrestabes Medan AKBP I Gede Nakti Widhiarta mengatakan bahwa sebanyak 1699 personel gabungan akan diturunkan untuk mengamankan dua acara besar tersebut. Nakti merincikan 1699 personel itu, diantaranya dari Polrestabes Medan 779 personel, Satpol PP 100 personel, Dinas Perhubungan 100 personel, Kodim 100 personel, Polres Belawan 30 personel, Polres Deli Serdang 30 personel, Polres Binjai 30 personel, Polres Langkat 30 personel, Brimob 200 personel, Sabhara Polrestabes Medan 100 personel dan Sabhara Polda Sumut 200 personel.
"Untuk pengamanan nanti, personel akan dibuat berimbang. Karena acara juga berjalan dengan waktu yang hampir bersamaan. Jadi kedua tempat akan dijaga dengan jumlah personel yang sama," ujar Nakti. Sumber : Tribun Medan
Dalam dua kegiatan besar tersebut ada sebuah kejadian unik, menarik dan pasti akan membuat sahabat pembaca ngakak. Tidak dapat ditampik adanya saling sindir secara halus dalam dua acara tersebut, tetapi para peserta yang hadir di dua kelompok bukan terpancing emosi ataupun marah mungkin mereka menganggap sindiran hanya sebuah guyonan ataupun Joke.
Sindiran yang menurut penulis paling hot dan buat ngakak ketika salah satu Relawan #2019TetapJokowi menyindir kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden. Sebab, sampai saat ini belum jelas siapa calon presiden yang akan mereka usung. Sangat tidak logis katanya ganti Presiden tapi penggantinya belum jelas sampai saat ini.
“Kemarin anak saya bertanya, siapa calon presiden dari #2019GantiPresiden. Saya jawab, mungkin hantu," kata perwakilan Garda Puja Kesuma, Eko Sopianto saat deklarasi Relawan #2019TetapJokowi 2 Periode, di Taman Sri Deli, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Minggu (22/7/2018).
Dia juga menyebut selama memimpin Indonesia telah banyak hal yang dilakukan oleh Jokowi. Bukan hanya itu, ia juga berkesempatan berbicara langsung dengan Capres yang diusung PDIP itu. "Saya tanya ke Pak Jokowi, kalau ia sering disebut capres yang diusung parpol penista agama. Beliau jawab tidak masalah, Tawakal saja dengan Allah SWT," ucapnya. Sumber : medanbisnisdaily
Fakta tersebut selain membuat kita ngakak sebenarnya ada hal yang paling esensial, dimana masyarakat sudah banyak yang melek politik. Mayoritas masyarakat tidak lagi menganggap tabu membahas politik. kekurangannya ketika masyarakat sudah melek malah salah arah karena dibelokkan oleh oknum-oknum untuk memuluskan hasratnya mendapatkan kekuasaan.
Pernyataan dari salah satu relawan tersebut memberikan bukti kepada kita bahwa orang-orang yang meminta ganti Presiden perlu banyak membaca agar tidak bego. Emang pendukung ganti Presiden mau Indonesia Vacum Of Power. Pikirin dengan matang Pret jangan sampai kebodohanmu tidak mengenal batas.
Untunglah hanya sebagian kecil masyarakat yang terperdaya oleh tipu daya oknum-oknum pemburu kekuasaan. Seharusnya kita yang sudah sadar akan permainan kotor pemburu kekuasaan ikut berperan aktif memberikan masukan kepada masyarakat agar jangan tercebur ke lembah hitam tipu-tipu. Presiden Jokowi telah membuktikan kinerjanya membangun negeri ini, malah mau diganti. Dasar sudah terbalik cara berpikirnya para kampret ini, memang iyalah bung namanya kampret kerjanya malam siangnya tidur plus tidurnya terbalik. Pret, Kampret !
Begitulah Kampret - Kampret,
0 Response to "Relawan #2019TetapJokowi Sindir #2019GantiPresiden di Medan: “Siapa Capres Mereka, Mungkin Hantu”"
Posting Komentar