"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Haus Kekuasaan, PKS Tawarkan Skema Pembagian Menteri, ‘Politik Dagang Sapi’


Ngakak plus ada rasa kesal yang terselip direlung hati terdalam, ketika pertama kali penulis mendapatkan berita bahwa salah satu Partai dari kubu sebelah menawarkan skema pembagian kursi Menteri. Pendaftaran Capres dan Cawapres saja belum dibuka oleh KPU, kelompok sebelah dengan percaya diri yang kebablasan malah sudah mulai membicarakan bagi-bagi kue (kursi menteri).
Skema pembagian kursi menteri datangnya dari PKS untuk mengantisipasi kebuntuan koalisi diantara kelompok oposisi. Ya ga mungkinlah demi masyarakat, toh mereka juga sedang kelaparan karena tidak dapat bergerak bebas. Selama 4 tahun ini, mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk menimbun logistik, akhirnya lebih besar pasak daripada tiang. Saking kesalnya terhadap Pemerintah, kelompok sebelah tiap hari nyinyir. 
PKS menawarkam skema pembagian pos kementerian strategis kepada mitra koalisi untuk menghindari kebuntuan pembahasan posisi cawapres. Hal itu disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/7/2018). Usulan itu sudah disampaikan Mardani kepada Ketua Tim Pemenangan Gerindra Sandiaga Uno. Mardani mengatakan, skemanya ialah posisi cawapres dikonversikan ke tiga pos kementerian strategis. Sumber : Kompas
Dengan demikian menurut MAS, Partai yang tak memperoleh posisi Cawapres bisa berlapang dada lantaran ada jaminan mendapat tiga pos kementerian strategis. "Capres gampangannya sekarang setara 5 menteri, Cawapres setara 3 menteri. Jadi kalau PKS sudah mengambil cawapres berarti jatah 3 menteri PAN nambah, dan Sandi setuju untuk hal kaya begini".
Namun, MAS mengatakan, pembagian tersebut bisa dilakukan setelah mengurangi jatah menteri bagi kalangan professional sehingga kualitas kinerja kabinet tetap terjamin. "Tentu kementerian utama yang dibagi seperti Keuangan, tiga Menko, Kemendagri, Kemenlu, Pertahanan, nanti ada Pendidikan, ada Kemenkumham nanti bisa Kesehatan. Kementerian grade A semua".
Ngeri ya sahabat pembaca, bayangkan saja belum mendaftar saja mereka sudah membahas bagi-bagi jabatan pembantu Presiden yang sebenarnya merupakan hak prerogatif Presiden. Tetapi kubu PKS sudah menawarkan rancangan bahwa jabatan Menteri dibahas lebih awal dengan alibi koalisi dapat terjalin.
Mari kita amati bersama betapa rapuhnya kondisi kelompok sebelah, tampak secara kasat mata saat ini sudah saling gilas-menggilas. Kekompakan yang mereka tunjukkan beberapa waktu lalu akhirnya semakin kandas karena ego dan ambisi merebut kekuasaan. Penulis melihat alasan skema tersebut disampaikan karena sadar PKS tidak akan dilirik oleh Partai manapun.
Melihat adanya skema bagi-bagi ‘kue’, salah satu pegiat media sosial plus politikus PSI Muhammad Guntur Romli (MGR) memberikan tanggapan monohok dengan menyebut skema tersebut merupakan Politik Dagang Sapi. Pernyataan MGR selain monohok juga bernuansa sindiran. Kita sudah mengetahui bersama bahwa mantan Presiden PKS telah dikandangkan karena kasus korupsi Sapi.
Berikut cuitan MGR diakun Twitter pribadinya @GunRomli :
PKS Tawarkan Skema Pembagian Pos Menteri untuk Hindari Kebuntuan Koalisi http://nasional.kompas.com/read/2018/07/06/12261281/pks-tawarkan-skema-pembagian-pos-menteri-untuk-hindari-kebuntuan-koalisi … politik dagang sapi, ya maklumlah eks presiden parpolnya pernah divonis korupsi sapi impor #2019GantiPolitikSapi
Dengan adanya informasi tersebut, semakin menunjukkan kepada kita bahwa kelompok sebelah memang sudah sangat haus akan kekuasaan. Berada di posisi oposisi, membuat kelompok sebelah tidak bisa menggeruk pundi-pundi untuk mempertebal kantong dan juga rekeningnya.
Kondisi saat ini berbeda dengan rezim sebelumnya, beberapa Partai dikubu sebelah pada rezim pak Perihatin sangat bergelimang harta dan penghasilan yang tidak berlimit. Makanya kita tidak ada mendengar isu-isu sektarian dan SARA pada rezim tersebut, karena pelopornya telah dinina bobokkan. Jadi pelopornya pun berprinsip “Asal Pak Prihatin Senang”.
Penulis yakin kelompok sebelah pasti menjerit di masa kepemimpinan pakde Jokowi saat ini, jangankan kelompok sebelah, malah penulis meyakini kelompok penyelinap yang berada dilingkaran Pakde Jokowi pasti menjerit karena tidak dapat berbuat curang memperkaya dirinya bersama rekan-rekan sekelompoknya. Pakde Jokowi membuktikan kepada rakyat kalau beliau tidak main-main dengan uang rakyat, semua harus terarah, transparan dan terjamin akuntabilitasnya.
Secara sadar ataupun tidak, skema pembagian kursi menteri sebelum Pilpres berlangsung membuka mata kita bahwa kelompok sebelah bukan memperjuangkan rakyat tetapi memperjuangkan masa depan kelompoknya bersama keluarga besarnya. Makanya kita jangan lagi gampang tertipu dengan tampilan agamis padahal wataknya bau amis.
Salam Tipu-Tipu
Begitulah Unta-Unta

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Haus Kekuasaan, PKS Tawarkan Skema Pembagian Menteri, ‘Politik Dagang Sapi’"

Posting Komentar