Tanpa berlama-lama lagi, akhirnya PKS mengarahkan dukungan kepada satu nama yakni Ahmad Heryawan (Aher) dari 9 nama yang sebelumnya mereka gembor-gemborkan dipermukaan. Meskipun ada 9 nama yang mereka coba tawarkan, tapi publik seakan tidak merespon positip nama-nama tersebut, ke 9 nama tersebut seakan terapung-apung tanpa arah yang jelas. Terserah sahabat pembaca menganalogikannya seperti apa. Ha ha ha
Penulis menganalisa dengan mengerucutnya dukungan PKS ke Aher, mereka ingin memfokuskan mesin-mesin Partai untuk mengarahkan dukungan ke Aher. Informasi mengerucutnya dukungan ini, penulis dapat dari pernyataan Waketum Gerindra Ferry Juliantono (FJ) yang merupakan mantan aktifis tahun 1998. FJ turut serta meruntuhkan dinasti Orde Baru yang dipimpin oleh mantan Mertua Prabowo Subianto (PS). Tapi kini FJ malah bergabung dengan PS, namanya politik tidak ada teman dan musuh abadi, yang abadi hanya kepentingan.
Waketum Gerindra FJ menyebut bakal Cawapres dari PKS mengerucut ke Aher. Eks Gubernur Jabar itu masuk sembilan nama yang disodorkan PKS untuk Pilpres 2019. Padahal kita sudah ketahui bersama bahwa Aher lebih banyak numpang populer dari program Pemerintah Pusat di Provinsi Jawa Barat kala dia menjabat sebagai Gubernur 2 Periode.
"Sudah dikerucutkan, dari 9 dikerucutkan dan rasanya kalau nggak berlebihan saya ingin menyampaikan pengerucutan itu kepada satu nama, Pak Ahmad Heryawan," ujar Ferry kepada wartawan seusai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018). Sumber : Detik.com
Disaat PKS sudah mengerucutkan dukungan, malah PS melirik 2 tokoh yang menurutnya representasi kelompok milenial. Sungguh menyakitkan dari kedua tokoh tersebut tak ada satupun dari kader PKS. PS menyebut nama-nama yang diliriknya sebagai Cawapres untuk di Pilpres 2019. Ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (AB) dan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pertanyaan yang timbul dibenak kita bersama, jadi siapa yang bakal dipinang Prabowo ?
Awalnya, PS mengaku serius mempertimbangkan nama Anies. Ada sejumlah alasan dirinya serius melirik Gubernur DKI Jakarta ini sebagai Cawapres. Salah satunya, Anies merupakan tokoh muda yang capable.
"Pak Anies salah satu calon, tokoh muda yang kami pandang capable. Jadi saya kira beliau calon serius juga. Calon wakil yang serius," ujar Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/7) kemarin. Sumber : Detik.com
Bukan cuma Anies, Prabowo juga mengaku melirik AHY sebagai Cawapres. Lagi-lagi pertimbangannya adalah soal usia muda dan kapabilitas. Kenapa PS mengatakan melirik AHY, masalahnya adalah bahwa bagian dari pemilih yang usia di bawah 45 tahun besar sekali. Jadi, kalau antara pemilih dan calon di atas itu hubungan emosionalnya terlalu jauh, ini tidak baik juga menurut PS. Makanya, PS ingin mencari seperti AB ataupun AHY yang secara umur lebih muda dari PS.
Andai saja PS tidak memilih kader PKS sebagai Cawapresnya maka kekecewaan dari PKS semakin bertumpuk-tumpuk. Pertama kali, pada saat Pilres 2014 kader PKS tidak dipilih menjadi pasangan PS. Kala itu, Hatta Radjasa (HR) mantan Ketum PAN lebih diutamakan dan diprioritaskan. Kekecewaan kedua kali pada saat Pilkada DKI, PKS sudah sempat deklarasikan kader sendiri malah tidak jadi bertarung. PKS terpaksa harus mendukung Anies dan Sandi.
Kedepannya, bila PS memilih pendamping dari kedua nama diatas yakni Anies atau AHY, maka PKS akan dikecewakan oleh sekutunya untuk ketiga kalinya. Bila hal tersebut terjadi, kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa kader PKS memang tidak memiliki nilai tawar baik bagi Partai yang lainnya dan secara umum masyarakat.
PKS hanya dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang membutuhkan mesin-mesin pemenangan yang militan tanpa neko-neko. Penulis sudah melihat sendiri mesin pemenangan PKS sangat semangat diakar rumput meskipun hanya di kelompoknya saja, tidak berbaur dengan kelompok masyarakat yang lainnya. Padahal kelompok masyarakat di Indonesia sangat beragam dan berwarna.
Dengan logika berpikir sederhana saja, siapa yang mau melirik kader jebolan PKS yang tidak memiliki popularitas disemua kelompok masyarakat. Malah masyarakat makin lama makin tidak senang dengan gaya berpolitik PKS yang seakan-seakan paling benar padahal kadernya banyak diciduk KPK karena kasus korupsi. Sampai ada tagar yang berkembang di Sosial Media #2019TenggelamkanPKS. Pertanyaannya akankah PKS gigit jari lagi di Pilpres tahun 2019, kita ikuti saja perkembangan kedepannya.
Salam Gigit Jari
Begitulah Unta-Unta
0 Response to "Gerindra : PKS Mengerucut ke Aher, Prabowo Lirik Anies Atau AHY, PKS Gigit Jari ?"
Posting Komentar