"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Blok Rokan Dinasionalisasi, Jokowi Menjawab Tantangan Amien Rais


Masa kontrak pengelolaan Blok Rokan, Riau oleh Chevron akan habis pada 2021. Sekitar 47 tahun sejak 1971 perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu mengelola blok migas yang katanya terbesar di Asia Tenggara. Poin penting, Blok Rokan jatuh ketangan Cevron pada saat pemerintahan rezim Orde Baru yang dikomandoi oleh Soeharto mantan mertua Prabowo, sama halnya dengan Pertambangan di Papua yang dikelola PT. Freeport.
Blok Rokan sempat menjadi 'rebutan' antara Chevron dan Pertamina. Beberapa pihak meminta Blok Rokan jangan diserahkan ke asing, tapi dikelola perusahaan plat merah yakni Pertamina. Salah satunya, Politikus Senior dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang menantang Pakde Jokowi dan Menteri ESDM Igansius Jonan untuk merebut kembali Blok Rokan.
Amien menyampaikan hal itu dalam seminar nasional yang digelar oleh perkumpulan bernama Gerakan Rakyat untuk Kedaulatan Blok Rokan (GRKBR). Selain membahas tentang seluk beluk Blok Rokan, acara ini juga diisi dengan penandatangan Petisi Rakyat Untuk Blok Rokan. Petisi itu berisi 7 poin yang intinya merebut kembali Blok Rokan dari Chevron, berikut isinya:
Pertama, Memutuskan bahwa kontrak Blok Rokan yang telah dikelola oleh Chevron selama setengah abad tidak akan diperpanjang pasca selesainya kontrak pada 2021.
Kedua, Mengembalikan Blok Rokan ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan menetapkan konsorsium BUMN dan BUMD sebagai pengelola 100% Blok Rokan sejak 2021, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945.
Ketiga, Menolak berbagai upaya dan tekanan negara dan perusahaan asing, termasuk tawaran kerjasama ekonomi, banyuak finansial dan komitmen investasi eksploitasi Blok Rokan dalam upaya untuk memperoleh perpanjangan kontrak.
Keempat, Menjamin pemilik sesuai ketentuan saham Blok Rokan oleh BUMD (Pemprov Riau dan Kabupaten terkait) yang pelaksanaannya dikoordinasikan dan dijamin oleh pemerintah pusat bersama Pertamina, tanpa partisipasi atau kerjasama dengan pihak swasta.
Kelima, Membebaskan keputusan kontrak Blok Rokan dari pemburu rente oleh para oknum penguasa dan pengusaha di lingkar kekuasaan, dan upaya untuk memperoleh dukungan politik dan logistik, guna memenangkan Pemilu/Pilpres 2019.
Keenam, Mengikis habis pejabat-pejabat pemerintah yang telah menjadi kaki-tangan asing dengan berbagai cara, antara lain yang dengan sengaja atau tidak sengaja atau secara langsung atau tidak langsung telah memanipulasi informasi, melakukan kebohongan publik, melecehkan kemampuan SDM, manajemen dan kemampuan finansial Pertamina, serta merendahkan martabat bangsa sendiri.
Ketujuh, Meminta KPK untuk terlibat aktif mengawasi proses penyelesaian status kontrak Blok Rokan secara menyeluruh, termasuk kontrak-kontrak sumber daya alam lainnya.
Paska banyaknya tantangan masyarakat termasuk mbah Amien kepada pemerintah. Pakde Jokowi bekerja dalam diam untuk membungkam para pengkritik yang selalu nyinyir, tiada hari tanpa mengkritik meskipun data yang digunakan terkadang hanya asumsi belaka yang bernuansa hoaks. Saking takutnya elektabilitas Pakde Jokowi melambung tinggi, maka apapun dilakukan untuk menghempang naiknya popularitas bapak pembangunan zaman now.
Pemerintah pusat akhirnya memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Rokan pada salah satu BUMN ternama di negeri ini yakni PT Pertamina (Persero). Pada tahun 2021, perusahaan Amerika Cevron harus angkat kaki dari Blok Rokan, karena Blok Rokan sendiri masa kontraknya akan habis pada 2021. Jadi apakah langkah selanjutnya ?
Mengutip dari detikcom, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, "Pemerintah sudah memutuskan, kemudian sesudah PSC (production sharing contrac) antara Pertamina ditandatangani, maka fokus berikutnya kerjasama antara Chevron sebagai eksisiting kontraktor dengan Pertamina sebagai leader kontraktor untuk melakukan kegiatan-kegiatan transisi sampai dengan masa kontrak yang sekarang habis guna menjaga tingkat produksi".
Maka keputusan Pemerintah akan menasionalisasi Blok Rokan menggebuk para pengkritik yang ingin menjengkali kemampuan dan keberanian dari Pakde Jokowi dalam memimpin bangsa ini. Pakde Jokowi yang sederhana dan berbadan krempeng berani mengambil dua keputusan fantastik di tahun ini. Dua perusahaan asal Amerika menelan kepedihan merasakan ketegasan dipimpin oleh mantan tukang kayu.
Pakde Jokowi telah membuktikan bangsa Indonesia adalah negara kuat. Semoga saja, para pengkritik yang ditunggangi pemburu kekuasaan segera menggunakan nalar dan logika berpikirnya. Bila kalian katakan butuh pemimpin anti asing, maka Pakde Jokowi sudah membuktikan bahwa beliau tegas menjalankan regulasi di negeri ini bagi perusahaan asing. Melihat semua kinerja positip dan prestasi Pakde Jokowi dan para menterinya, nikmat mana lagi yang akan kalian dustakan !
Begitulah Kira-Kira,

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Blok Rokan Dinasionalisasi, Jokowi Menjawab Tantangan Amien Rais"

Posting Komentar