"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Rizieq Batal Pulang (Lagi), Anies-Sandi Tidak Bantu, Dituding Kacang Lupa Kulit


Kepulangan Rizieq ke Indonesia untuk kesekian kalinya harus berakhir dengan kegagalan dan kesia-siaan. Massa pendukung yang telah rela menyisakan waktu dan materi untuk menjemput, akhirnya harus merasakan kehampaan yang sama seperti sebelumnya. Massa sudah datang jauh dari rumah masing-masing untuk berkerumun di bandara menuai kekecewaan yang mendalam. Harapan tidak sesuai dengan realita. Sakitnya tuh disini (sambil menunjuk kearah hati), sudah repot-repot menyiapkan diri bertemu dengan seseorang yang sangat dikagumi buyar begitu saja dengan alasan yang tidak logis.
Batal pulang ke Indonesia, buronan kasus chat mesum menggunakan alasan adanya kelompok yang berniat jahat untuk mengkriminalisasi. Sungguh alasan yang tidak masuk diakal, masa iya ada yang berani melakukan kriminalisasi kepada pejuang yang memiliki pendukung konon jumlahnya sampai 7 juta orang. Kalau takut pulang ya jujur saja, tidak perlu lagilah cari alasan aneh.
Semakin mencari alasan-alasan tidak jelas, maka akan berbanding lurus dengan menyusutnya jumlah pendukung. Jangan-jangan bentar lagi ada judul skripsi pulak ini ya. Kira-kira seperti ini redaksinya, “Pengaruh Batalnya Pulang ke Indonesia Terhadap Jumlah Pendukung Setia Rizieq”. Mohon direvisi ya sahabat Seword kalau belum sesuai dengan aturan baku judul skripsi. He he he
Bukti semangat pendukung setia Rizieq sudah mengendur, salah satunya panglima 212 (katanya sih sudah dipecat) bernama Faisal Assegaf. dalam diskusi bertajuk Kedatangan Rizieq dan Potensi Gaduh di Tahun Politik pada Minggu lalu (18/2) menyebut Ahok lebih kesatria ketimbang Rizieq. Menakjubkan sekali, Faisal membandingkan Rizieq dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini menjadi terpidana penistaan agama.
Kejujuran memang sangat mahal harganya dan pasti memiliki banyak resiko yang akan dihadapi. Dalam poin ini, penulis sangat mengapresiasi keberanian Faisal menyatakan Ahok lebih ksatria dibandingkan Rizieq. Meskipun Faisal harus menuai petaka dengan dipecat dari seluruh kegiatan PA 212. Hal positip yang dapat dipetik dari kejadian ini, Faisal telah berkontribusi memberikan pencerahan bagi kita semua bahwa masih ada Aktivis 212 yang salut atas jiwa ksatria Ahok dalam menjalani proses hukum.
"Di mana yang bersangkutan (Faizal Assegaf, red) menyatakan, dalam menghadapi masalah hukum, Ahok lebih negarawan dan lebih kesatria dari pada Habib Rizieq '," kata Novel menirukan ucapan Faisal. "Kami bersepakat untuk menonaktifkan Faizal Assegaf dalam segala aktivitas yang dilakukan, ataupun yang mengatasnamakan Presidium 212," pungkasnya.
Setelah memberikan pernyataan menggemparkan masyarakat di seluruh penjuru nusantara. Ketua Progres 98 Faisal menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dengan menyebut keduanya sebagai kacang yang lupa kulit. Sindiran itu dilontarkan lantaran Anies-Sandi dianggap tidak membantu proses kepulangan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Padahal, menurut Faizal, Rizieq sangat berjasa dalam pemenangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017. Sumber CNN Indonesia
Anies-Sandi ikut kena imbas dalam perjalanan kasus Rizieq ini. Anies-Sandi yang telah diperjuangkan mendapatkan kursi empuk penguasa Ibukota dikritik karena tidak memberikan kontribusi apapun. Betapa teganya Anies-Sandi tidak menggunakan otoritasnya menyelamatkan Rizieq sang junjungan FPI yang telah total memperjuangkan untuk meraih kursi penguasa Ibukota. Pembelajaran bagi kita semua, sebuah kemenangan yang dicapai dengan cara-cara tidak elegan pasti akan menuai prahara yang berkepanjangan. Orang-orang yang pernah memberikan kontribusi besar dalam rangka pemenangan dapat dipastikan akan meminta imbalan, meskipun tidak berupa materi (uang).
Kali ini mereka menginginkan agar Anies menggunakan otoritasnya untuk membentengi Rizieq. Memang sebuah permintaan yang sangat berat untuk direalisasikan oleh siapapun. Sangat besar resiko yang akan ditanggung bila terlalu berperan aktif memberikan dukungan. Bagaimana pandangan publik menilai seorang pejabat daerah yakni Gubernur memberikan dukungan penuh terhadap seorang buronan yang nyata-nyata telah menjadi tersangka dalam 2 kasus hukum. antara lain chat mesum dan penodaan Pancasila.
Tidak hanya itu, tercatat masih banyak tumpukan pelaporan kasus hukum terhadap Rizieq yang masih belum diproses alias mandek, karena terlapor sedang berada dalam pelarian. Bila semua kasus ini diproses pihak berwajib, kemungkinan Rizieq akan menjalani masa tua di hotel Prodeo. Kita gunakan saja logika berpikir sederhana, kalau memang tidak salah kok takut sih menjalani proses hukum di meja hijau. Intinya jangan salahkan masyarakat mengambil kesimpulan bahwa Ahok lebih kesatria dan pemberani menjalani proses hukum dibandingkan Rizieq.
Begitulah Kira-Kira

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rizieq Batal Pulang (Lagi), Anies-Sandi Tidak Bantu, Dituding Kacang Lupa Kulit"

Posting Komentar