Betapa bodohnya bila sekelas mahasiswa kampus elit seperti Universitas Indonesia memandang jalan tol hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya yang memiliki kemampuan finansial membeli mobil. Sungguh sangat memalukan lagi, bila yang kebetulan ketua BEM menyampaikan pernyataan tersebut. Apakah manusia yang berpendidikan dalam menyampaikan pendapat tidak memikirkan terlebih dahulu sebelum kata-kata terucap dari mulut manisnya.
Dalam acara Mata Nazwa beberapa hari yang lalu, kebodohan Zaadit akhirnya terbongkar ke publik. Pernyataan kontroversial dengan menyebut bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tol hanya dapat dinikmati oleh masyarakat ekonomi kaya merupakan sebuah logika berpikir yang bersalahan. Pernyataan tersebut membuktikan tingkat intelektualitasnya masih setara lulusan SMP. Tapi sok patentengan memberikan kartu kuning pada Presiden Jokowi yang telah lelah bekerja membangun bangsa ini dari sabang sampai merauke.
Begitulah bila sebuah gerakan mahasiswa sudah dipolitisir oleh oknum-oknum politik suruhan para cukong yang tidak bisa bergerak di Pemerintahan Jokowi. Para cukong kebakaran jenggot, karena ambisinya terhambat untuk mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Makanya apapun cara dilakukan untuk menjatuhkan Pemerintahan Jokowi dimata masyarakat.
Muatan politik terbongkar sendiri oleh mereka yang sejak dahulu membenci Presiden Jokowi. Terlihat jelas ketika bola liar yang dipasing oleh Zaadit langsung di shooting oleh Fadli Zon, Fahri Hamzah, Amien Rais, dan yang lainnya. Fakta tersebut menjadi bukti konkrit bahwa tindakan tidak beretika oleh Zaadit merupakan sebuah gerakan politik dari kubu pemburu kekuasaan yang berbeda pandangan dengan Pemerintah yang sah saat ini.
Oleh karena itu, sungguh miris bila kaum-kaum intelektual seperti mahasiswa tidak dapat membaca muatan-muatan ekonomis berbalut politis dari para cukong anti pemerintahan yang sah. Sampai-sampai sang pejuang anti Orde Baru yang bernama Adian Napitupulu harus turun gunung untuk menyampaikan peryataan monohok agar yang namanya mahasiswa itu terjun ke akar rumput menjemput aspirasi langsung kelapangan. Bukan koar-koar dengan berlandaskan asumsi dari aktor-aktor politik yang jelas dari awal tidak sejalan dengan pemerintahan. Apapun kebaikan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tetap saja bagi kubu sebelah adalah sebuah kesalahan.
Pernyataan goblok dari Zaadit berujung kritikan pedas, masyarakat menilai bahwa Zaadit tidak mencerminkan kualitas intelektualitas dari mahasiswa kampus ternama di Indonesia ini. Masyarakat beranggapan bahwa Zaadit telah ditutup cakrawala berpikirnya oleh gerakan bawah tanah bani micin kelompok bumi datar. Brainwash yang dilakukan oleh bani micin, akhirnya berhasil membunuh nurani dan memutus logika berpikir generasi penerus bangsa seperti Zaadit.
Agar pernyataan keliru dan goblok dari Zaadit ini tidak ditelan bulat-bulat oleh peminum kencing unta, maka Presiden Jokowi secara tidak langsung memberikan klarifikasi yang mencerdaskan masyarakat pada saat peresmian jalan tol. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia bukan hanya untuk mengoptimalkan perpindahan orang, melainkan juga melancarkan distribusi barang.
Dengan geliatnya pembangunan Infrastruktur, Secara otomatis distribusi barang-barang kebutuhan semakin cepat. Kondisi demikian pun diharapkan berimbas pada penurunan harga produk dan produk tersebut bisa bersaing dengan produk lain, bahkan dari negara lain. Selain memudahkan perpindahan orang dan memperlancar distribusi barang, Jokowi mengatakan, pembangunan proyek infrastruktur juga akan berdampak pada pengembangan sektor pariwisata.
"Semuanya akan mengefisiensikan mobilitas orang, maupun mobilitas barang ya," ujar Jokowi usai meresmikan proyek jalan tol Padang-Pekanbaru di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018). "Pelabuhan Teluk Bayur dan Pelabuhan Dumai kan jadi semakin dekat, sehingga dapat ketemu, tidak perlu muter-muter. Jadi produk-produk yang ada di Sumatera tengah ini larinya lebih cepat," ujar Jokowi.
Penjelasan Presiden Jokowi pada saat peresmian jalan tol Padang-Pekanbaru ini secara tidak langsung menyindir pernyataan Zaadit pada saat acara Mata Nazwa. Bila kita telaah lebih mendalam sahabat Seword bahwa kualitas dari ketua BEM UI masih mengecewakan. Zaadit masih perlu lebih banyak lagi belajar baik dari membaca buku maupun terjun langsung kelapangan bersua dengan rakyat serta menjemput aspirasinya.
Tindakan Zaadit menjadi salah satu bukti nyata, bahwa gerakan mahasiswa zaman now telah disusupi oleh aktor-aktor politik dari kubu sebelah yang telah haus akan kekuasaan. Semoga saja pihak kampus bersama-sama Pemerintah segera menyiapkan strategi untuk menutup ruang pergerakan mahasiswa abal-abal yang tidak murni memperjuangkan aspirasi rakyat. Biarlah Gerakan mahasiswa tetap independen tanpa campur tangan dari pihak manapun terutama pihak-pihak perusuh.
Begitulah Kira-Kira
0 Response to "Resmikan Tol, Jokowi Menyindir Halus Zaadit, “Infrastruktur Untuk Orang dan Barang”"
Posting Komentar