"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

JR. Saragih Tersingkir dari Pilkada Sumut, Kemenangan Djarot Didepan Mata


Rakyat dikejutkan dengan gagalnya Ketua Demokrat Sumut JR. Saragih dan pasangannya Ketua PKB Sumut Ance Selian dalam kontestasi Pilkada tahun 2018. Menurut penulis kegagalan JR hanya karena masalah sepele dan terkesan tidak masuk akal. Apapun hasilnya patut kita dukung tanpa berburuk sangka pada pihak manapun. Undang-Undang telah mengatur bahwa Keputusan lolosnya kontestan adalah otoritas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kegagalan JR-Ance dalam Pilkada Sumut disebabkan oleh berkas Fotocopy ijazah dari Bupati Simalungun 2 periode ini tidak lengkap.
Pertanyaan yang paling mendasar, kok bisa JR. Saragih yang merupakan mantan TNI terkendala berkas Ijazah. Selama ini kok bisa JR melenggang dengan mulus dalam mengikuti test Akademi Militer dan juga Bupati dalam 2 periode. Apakah ada sebuah kekhilafan dari pihak JR dalam menyiapkan berkas-berkas penting yang telah dijadikan persyaratan oleh KPU. Bisa saja pihak KPU saat ini lebih teliti dalam memeriksa semua berkas-berkas persyaratan para kandidat makanya JR digagalkan oleh KPU.
Berikut petikan berita terkait keputusan KPU Sumut dalam menggagalkan JR yang penulis lansir dari media lokal Sumut yang pasti telah teruji kredibilitasnya :
Hal ini diketahui dalam rapat pleno terbuka yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara di Hotel Grand Mercury, Medan, Senin (12/2). "Berdasarkan surat dari Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Nomor 1454/1.851.623 Tanggal 22 Januari 2018 menyebutkan, Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta tidak pernah melegalisir atau mengesahkan ijazah atau STTB SMA Nomor 1 OC Oh 0373795 Tahun 1990 atas nama Jopinus Saragih," ucap Koordinator Divisi Teknis KPU Sumut, Benget Silitonga.
Memang peluang menempuh jalur hukum masih terbuka meskipun kemungkinan besar tidak akan merubah keputusan KPU. Pihak-pihak yang merasa dirugikan akan keputusan KPU diberikan ruang untuk menempuh jalur hukum yang berlaku di negara ini. Menurut pendapat penulis langkah tersebut mubajir dan buang-buang waktu. Lebih baik JR. Saragih fokus dalam membangun Kabupaten Simalungun yang masih terpuruk secara ekonomi terkhusus pembangunan Infrastruktur. Masih banyak di wilayah ini jalan-jalan penghubung bak kubangan kerbau, ketika musim penghujan bisa dialihfungsikan jadi kolam ikan lele.
Kontestasi Pilkada Sumut semakin menarik untuk kita ikuti bersama sahabat Seword, dimana pertarungan Pilkada Sumut akan terjadi head to head antara Edy Rahmayadi dan Djarot Saiful Hidayat. Pertarungan dari 2 calon Gubernur ini pasti akan sengit, meskipun berdasarkan fakta keduanya bukan tokoh kelahiran Sumut. Edy mantan Pangkostrad Kelahiran Aceh dan Djarot Mantan Gubernur DKI kelahiran Jawa Tengah yang dikenal kandang banteng.
Jauh-jauh hari sebelum pengumuman Cagub oleh KPU, Djarot telah diserang dengan isu-isu yang tidak mendidik sama sekali. Isu Putra Daerah sempat berhembus kencang tidak hanya di sosial media, tetapi sampai merambah ke akar rumput. Penulis tidak ketahui isu ini berasal darimana, tapi yang pasti dengan berkembangnya isu tersebut paling diuntungkan adalah JR. Saragih yang merupakan satu-satunya putra kelahiran Sumut.
Tapi dengan kegagalan JR dalam kontestasi Pilkada Sumut tahun 2018 ini, maka peluang kemenangan dari Djarot dan Sihar yang disingkat Djoss semakin terbuka. Awalnya penulis menilai peluang untuk kemenangan Djoss menipis, karena suara basis dari Partai yang mengusungnya digerus oleh JR. Tapi kini dapat dipastikan basis suara Banteng akan klop mendukung Djoss.
Kemenangan Djoss sudah didepan mata, tetapi harus tetap fokus dalam menjalankan strategi pemenangan di akar rumput. Politik itu dinamis, apapun bisa terjadi dalam hitungan detik. Jangan anggap sepele lawan politik, karena tercatat salah satu Partai pengusung kubu sebelah telah sukses menghantarkan 2 kali berturut-turut kandidatnya memenangkan pertarungan Pilgub Sumut. Meskipun akhirnya mengecewakan, kedua Gubernur usungannya tersebut masuk hotel Prodeo kasus korupsi.
Bagi Sahabat Seword yang merupakan warga Sumut jangan sampai salah pilih Gubernur kedepannya, pilihlah yang telah terbukti bekerja dengan hati yang tulus dan prestasi kerjanya mumpuni. Jangan sampai pemimpin Sumut hattrick dikandangkan karena kasus maling uang rakyat. Mari kita sudahi gurita korupsi yang ada di Sumut.
Begitulah Kira-Kira

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "JR. Saragih Tersingkir dari Pilkada Sumut, Kemenangan Djarot Didepan Mata"

Posting Komentar