"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Gagal Maju Pilkada Sumut, JR. Saragih Dukung Haji Djarot, Kemenangan Djoss Didepan Mata


Kontestasi Pilkada Sumut semakin memiliki daya tarik tersendiri bila dibandingkan dengan Pilkada daerah yang lainnya. Maaf sahabat pembaca sekalian, penulis bukan ingin membeda-bedakan daerah, tetapi bila kita kaji secara mendalam daya tarik Pilkada Sumut tidak terlepas dengan turun gunungnya 2 orang tokoh skala nasional yang memiliki niatan untuk menyelamatkan Sumatera Utara dari keterpurukan paska diacak-acak oleh Mantan Gubernur Gatot Pujo Nugroho (GPN) yang merupakan tokoh kaderan PKS.
GPN dengan kejinya merampok uang rakyat yang seharusnya untuk membangun Sumut. tidak hanya dikantongi sendiri, paling parahnya lagi malah dibagi-bagikan kepada kroni-kroninya. Ironisnya lagi sahabat Seword, GPN tidak hanya membagi-membagikan uang rakyat kebeberapa anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 saja. Tetapi berita teranyar beberapa hari yang lalu KPK telah menetapkan status tersangka kepada 38 mantan anggota DPRD dan sebagian masih menjabat di DPRD Sumut periode 2014-2019. Sumber Kompas
Kembali ke topik pembahasan utama di artikel ini, sebelumnya kita sudah sama-sama ketahui bahwa ada 3 pasangan calon yang mendaftarkan diri menjadi Calon Gubernur Sumut tetapi salah satunya harus menelan kegagalan karena Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Berjalannya waktu JR Saragih ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemalsuan legalisasi ijazah dan tanda tangan kepala dinas pendidikan DKI Jakarta. Proses tindak lanjut kasus ini masih ditangani oleh Polda Sumut.
Meskipun JR. Saragih resmi berstatus tersangka, Beliau dan Ance Selian bersama tim pemenangannya tetap berjiwa bertarung dengan menggugat Keputusan KPU Sumut ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Semangat yang membara tersebut surut sedikit demi sedikit karena Majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Medan, Sumatera Utara, menolak gugatan pasangan JR Saragih-Ance Selian.
Dengan keputusan dari PTTUN, akhirnya semangat yang membara tersebut terjun bebas ke titik dasar. Semangat itu hilang bak ditelan syunami, segelintir oknum-oknum merasakan kecewa karena menginginkan 3 pasangan yang bertarung di Pilkada Sumut. Penulis melihat oknum-oknum tersebut bukan menginginkan agar pertarungan ini semakin kompetitif, tetapi oknum-oknum tersebut ingin kandidatnya melaju dengan mulus memenangkan Pilkada Sumut mendatang. Kita sudah tahu bersama siapa kandidat tersebut, bagi yang belum tahu penulis kasih petunjuk deh. Ingat saja deh video viral beberapa waktu yang lalu ada seorang tokoh yang menarik-narik baju rakyat plus video viral yang membagi-bagikan duit didalam gereja. Pasti sahabat Seword sudah pahamkan.
Meskipun gegara dinamika mencalonkan diri jadi Gubernur Sumut harus dibayar mahal dengan diembannya status tersangka dan posisinya sebagai Ketua Demokrat Sumut harus diganti sampai kasusnya selesai. Kegagalan mencalonkan diri dalam Pilkada plus mendapatkan masalah baru tidak membuat JR. Saragih Bupati Simalungun 2 periode ini memendam rasa amarah. JR. Saragih tetap memberikan himbauan agar pendukungnya tidak putus asa. Kedewasaan dalam berpolitiknya memberikan pembelajaran bagi kita bagaimana seharusnya tokoh yang memiliki jiwa kepemimpinan. Bukan seperti yang ono, gagal jadi Cagub malah bongkar aib orang. Setelah viral pernyataannya malah direvisi, sikap itu jangan ditiru yang sahabat Seword. Macam skripsi saja ya. Ha ha ha.
Kedewasaan berpolitik yang penulis maksudkan adalah dengan tetap mensupport para pendukung agar menggunakan hak pilih pada Pilkada Sumut mendatang. Paling membanggakannya lagi JR. Saragih mengimbau pendukungnya agar memilih Haji Djarot - Sihar Sitorus yang disingkat dengan DJOSS. Dukungan JR. Saragih terhadap DJOSS menyebar dalam sebuah video singkat di sosial media.
Berikut petikan beritanya yang penulis lansir dari medan.tribunnews.com :
“Saya, JR Saragih, mengajak seluruh sahabat, teman dan relawan untuk mendukung dan memenangkan Djarot-Sihar pada Pilkada Provinsi Sumatera Utara yang akan dilaksanakan tanggal 27 bulan 6 ini,” ujar JR Saragih dalam video itu. Kembali disampaikan “Sekali lagi mari kita bersama-sama kita menangkan supaya Sumatera Utara bisa lebih baik lagi ke depan,” ujarnya. “Horas, horas, horas, horas!” sebut JR Saragih
Gubernur Sumut itu berat, kita belum mampu, biar Haji Djarot saja. DKI Jakarta ibukota Republik Indonesia yang memiliki permasalahan lebih rumit dari Sumut saja bisa dipimpin dengan baik sampai akhir masa jabatan. Meskipun hanya terhitung beberapa bulan saja, tetapi kinerja Haji Djarot menghantarkan tongkat kekuasaan ketangan pemimpin yang baru perlu kita apresiasi. Kinerja Haji Djarot ketika menjadi Wakil Gubernur juga sangat mentereng. Karya nyatanya bersama mantan Gubernur Ahok sangat terasa dan membekas bagi rakyat Ibukota dan juga rakyat Indonesia.
Dengan keputusan dukungan dari JR. Saragih kepada pasangan Haji Djarot - Sihar Sitorus maka pertarungan head to head dalam Pilkada Sumut sudah semakin terang benderang siapa yang paling berkemungkinan memenangkannya pada bulan Juni nanti. Insting politik dari penulis yang sejak lahir sampai saat ini menjalani hidup di Sumut memberikan sebuah gambaran bahwa Provinsi ini akan mendapatkan pemimpin baru yang memiliki semangat mewujudkan Semua Urusan Mudah dan Transparan.
Salam Sada Roha Mendukung Nomor Urut Dua.
#SumutPluralis
#SumutDamai
#DjossMenang
#Jokowi2periode
#SumutUntukIndonesia

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gagal Maju Pilkada Sumut, JR. Saragih Dukung Haji Djarot, Kemenangan Djoss Didepan Mata"

Posting Komentar