Siapa sih yang tidak kenal dengan Fadli Zon (FZ),
masyarakat pasti sudah sangat mengenalnya karena saat ini menjabat sebagai
Wakil Ketua DPR RI. Bila ditanya dengan jujur kepada penulis, ketenaran dari FZ
bukan karena prestasinya yang mumpuni menjadi salah satu dari pimpinan DPR RI.
Faktanya masyarakat lebih mengenal FZ dengan
pernyataan-pernyataan yang disampaikannya selalu kontroversial beraroma
nyinyir. Paling menyedihkannya lagi, selalu menyalahkan apapun yang dikerjakan
oleh Presiden Jokowi bersama jajarannya. Tidak berkaca diri, sudah seperti apa
prestasinya dalam memimpin DPR RI.
Penulis
sih sebenarnya sudah agak malas bila membahas tentang FZ ini, tapi memang
tangan selalu gatal untuk menuliskan artikel terkait bapak Nyinyir Indonesia
ini. Bila kita telaah lebih mendalam hampir semua pernyataan berbau nyinyir
terindikasi rasa sakit hati dan iri hati.
Memang kita sama-sama mengetahui bahwa FZ merupakan
salah satu loyalis Prabowo yang sampai detik ini masih berambisi menjadi
penguasa di negeri ini. FZ tidak hanya loyalis ataupun kader biasa, dia
merupakan Wakil Ketua Umum Partai yang kabarnya bentar lagi akan
mendeklarasikan Ketua Umumnya menjadi pesaing petahana dalam Pilpres tahun 2019
mendatang.
Lumrah sih, bila FZ yang merupakan bagian dari
Partai Oposisi memberikan kritikan kepada Pemerintah. Walaupun lumrah ya
janganlah memalukan, masa Presiden Jokowi yang sudah berulangkali jadi Imam
shalat tetap dikatakan Pencitraan.
Penulis sungguh tidak habis pikir, bisa setega itu orang yang katanya terhormat
di negeri ini, tapi tidak memiliki jiwa negarawan.
Fadli Zon juga mengeluarkan pernyataan bernuansa
khayalan belaka, dimana FZ dengan percaya diri tingkat tinggi mengatakan bahwa
Presiden Jokowi cukup satu kali saja menjabat sebagai Presiden RI. Fadli Zon
mengatakan, partainya siap kembali mencalonkan Ketua Umum Gerindra sebagai
Calon Presiden pada 2019 mendatang.
Bila FZ tidak sertakan kalimat Presiden Jokowi satu periode, pernyataan
bahwa Partainya akan mencalonkan kembali sang Ketua Umum dapat diterima akal
sehat. Sungguh terlalu lancang bila FZ melangkahi kehendak Tuhan YME, ingat
bapak yang terhormat bahwa Suara Rakyat
Suara Tuhan.
Terkait
pernyataan anda bahwa sang Junjungan akan menjadi Calon Presiden tidak ada yang
larang kok. Siapapun boleh saja mencalonkan diri asal memenuhi persyaratan,
misalnya syarat dukungan Partai Politik. Buktinya saja sejak 2009 sudah
mencalonkan diri tapi tetap kalah, jangankan Presiden menjadi Wakil Presiden
saja tak kunjung dapat diraih.
Tingkat Kepedean FZ yang sudah diatas awan ini
pasti akan merasakan sakit yang sungguh mendalam karena terhempas kembali
kebumi. Alasannya berdasarkan hasil penelitian dan survey bahwa elektabilitas
sang Junjungan tidak mampu bersaing dengan Presiden Jokowi yang telah
bergelimang prestasi mentereng yang diakui secara khusus rakyat Indonesia serta
secara umum rakyat Dunia.
Salah
satu pengamat politik dari Centre
for Strategic and International Studies (CSIS) yakni Arya Fernandes menilai, elektabilitas
Prabowo saat ini menurun. Arya menyebut terjadi migrasi para pemilih Prabowo ke
sosok lain seperti Jokowi dan kandidat lainnya. Mari kita bayangkan sahabat Seword, apakah bisa dengan tingkat
elektabilitas menurun ini dapat mengalahkan Petahana.
"Dalam 3 tahun terakhir (elektabilitas Prabowo) 20 hingga 25 persen.
Prabowo belum mampu tembus di atas 30 persen. Dibandingkan tahun 2014, memang
menurun," ujar Arya saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Senin
(29/1).
Kesalahan yang sama tetap diulang kubu sebelah,
tidak belajar dari pengalaman. Rakyat dizaman milenial ini sudah cerdas menilai
mana yang memang tulus ingin mensejahterakan dan memajukan bangsa. Tokoh yang
hanya menunjukkan diri ke publik pada saat masa kampanye saja tidak akan
dilirik dan dipilih oleh rakyat Indonesia.
Mending urungkan niat untuk bertanding melawan
petahana yang sangat berprestasi, bila tetap ngotot ikut bertarung kemungkinan
besar akan menelan kekalahan yang sama seperti sebelumnya. Emang mau menelan
kekalahan sampai ketiga kalinya, lagu saja cukup
dua kali saja jangan sampai ketiga kali, masa kekalahannya nanti Hattrick. Ha ha ha
Mari berpikir logis, mencalonkan diri sebagai
CAWAPRES saja kalah 2009 silam. Apalagi mau mencalonkan diri jadi orang nomor
satu di Indonesia. Mending pensiun saja deh dari dunia Politik atau megang
Partai saja. Fokuskan mencari kader potensial untuk bertarung, kalau tidak mau
bergabung mendukung Presiden Jokowi yang kemungkinan besar akan menjabat dua
Periode. Bapak Peri-hatin saja
bisa dapat mandat lebih dari sekali, meskipun kerjaannya banyak yang
mangkrak…krak…krak
Salam
Dua Period
0 Response to "Fadli Zon : Jokowi Satu Periode, CSIS : Prabowo Tidak Bisa Kalahkan Petahana"
Posting Komentar