"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Djarot Menang Pilkada Sumut, Presiden Jokowi DUA Periode


Kontestasi Pilkada Sumut semakin memanas paska selesainya pencabutan nomor urut yang diselenggarakan oleh KPU di Hotel Grand Mercure, Medan. Kontestan yang tersisa DUApasangan calon (Paslon), yakni Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah mendapatkan nomor urut satu yang merupakan nomor urut Prabowo dalam Pilpres 2014, sedangkan H. Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus mendapatkan nomor urut DUA yang merupakan nomor urut Presiden Jokowi dalam Pilpres 2014.
Nomor urut DUA merupakan angka yang sangat familiar dalam kontestasi pemilihan Umum. Berdasarkan pengalaman Pilpres 2014, sampai-sampai angka DUA masuk dalam lirik lagu yang sangat tersohor di Indonesia serta tidak tertutup kemungkinan warga dunia pun pasti pernah mendengar lagu yang diciptakan oleh musisi top tanah air yang mendukung Jokowi dengan tulus. Uang tidak dapat merubah arah dukungan, karena artis-artis top pendukung Presiden Jokowi sudah punya banyak uang. Mereka cuma butuh pemimpin merakyat yang dapat memajukan bangsa ini.
Menurut asumsi penulis, bagi siapapun Paslon yang mendapatkan nomor urut DUAkemungkinan akan mendapatkan keberuntungan. Nomor urut DUA seakan punya daya magis yang dapat menghipnotis para pemilih dalam menentukan pilihan dalam Pilkada Sumut tahun ini. Penulis bukan mengajak sahabat Seword untuk berpikir tidak logis, tetapi mari kita jujur dari lubuk hati terdalam bahwa sebuah keberuntungan itu sering terjadi dunia nyata, bukan sekedar isapan jempol belaka. Keberuntungan bisa terjadi kapan saja dan sama siapa saja, tidak ada yang dapat membatasi.
Mengapa nomor urut DUA familiar, karena mayoritas rakyat Sumut telah terpesona dengan lirik lagu “Salam DUA Jari” pada masa kampanye Pilpres tahun 2014 lalu. Rakyat semakin terpesona karena merasakan kepuasan dengan kinerja Presiden Jokowi selama memimpin negara ini, terkhusus program kerja pemerintahan pusat di Provinsi Sumut. oleh karena itu, nomor urut DUA cukup membekas dibenak masyarakat Sumut secara umum.
Paslon H. Djarot - Sihar Sitorus menampakkan senyum kepuasaan ketika mendapatkan nomor urut DUA. Sampai-sampai sebelum pencabutan nomor urut dilaksakanakan, Sihar Sitorus sempat membisikkan kepada H. Djarot keinginan hatinya mendapatkan nomor urut DUA. Keinginan tersebut pun dikabulkan yang maha Kuasa, H. Djarot dan Sihar Sitorus yang disingkat Djoss mendapatkan nomor urut DUA.
Djarot mengakui langsung bahwa nomor urut DUA bisa menjadi keberuntungan. Masih dengan mencontohkan Jokowi saat pemilihan presiden lalu, di mana saat itu Jokowi juga mendapat nomor urut DUA, bisa menjadi modal untuk mendapatkan hasil terbaik. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengatakan sebelum proses pencabutan nomor urut, dia dan wakilnya Sihar, sudah mempunyai firasat akan mendapatkan nomor urut DUA.
Makna Filosofis dari angka DUA yang dapat kita simpulkan adalah Victory (Kemenangan), Peace (Damai), dan 2 Periode. Ketiga makna filosofis tersebut menghasilkan kalimat yang indah, “ Proses Kemenangan Djoss dengan Damai di Pilkada Sumut akan menghantarkan Presiden Jokowi DUA periode memimpin Indonesia”.
Menurut pendapat penulis, pertarungan kontestasi Pilkada Sumut jauh lebih menarik dinamikanya bila kontestasi Pilkada Sumut Head to Head. Persaingan Eramas dan Djoss mengingatkan kita tentang dinamika Pilpres yang lalu. Mesin-mesin tim pemenangan bergerak lebih kencang untuk menggerus suara dari pesaingnya.
ketika ada 3 (tiga) pasangan Cagub. Andai saja JR resmi menjadi Cagub, kemungkinan besar JR akan menggerus basis-basis suara dari pasangan yang diusung oleh Partai Banteng. Secara Demografi politik, JR dan Djoss memiliki basis suara yang hampir sama. Maka hasil akhir diatas kertas kemungkinan besar JR dan Djoss akan menelan kekalahan.
Penulis yang merupakan warga negara Indonesia yang berdomisili Sumut pasti akan memilih Paslon yang diusung oleh Banteng bersama Khabah, Koalisi ini jelas akan menghasilkan Pemimpin yang berani dan suci. Sahabat Seword yang merupakan warga Sumut, mari kita sudahi gurita korupsi di Provinsi Sumut. Semua Urusan Memakai Uang Tunai harus dihampuskan selama-lamanya. Jangan biarkan kelompok perampok SAPI tetap berkuasa. Cukuplah DUA kali kita dikecewakan, jangan sampai yang ketiga kali.
Hasil Pilkada Sumut tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan hasil Pilpres sebelumnya, tapi dengan dua Paslon saja yang akan dipilih rakyat. Jadi bila kita menginginkan Presiden Jokowi DUA periode memimpin bangsa ini. Sederhana saja, menangkan Djoss di Pilkada Sumut. Jokowi adalah Djarot, Jokowi adalah Kita
Salam DUA Periode

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Djarot Menang Pilkada Sumut, Presiden Jokowi DUA Periode"

Posting Komentar