Demonstrasi kembali dilaksanakan oleh kelompok Supir angkot
yang merasakan kerugian, ketika jalan raya kawasan Tanah Abang dialihfungsikan
menjadi lapak jualan PKL. Kerugian yang mencapai sekitar 60 persen sangat
signifikan mengurangi pendapatan. Memang tidak dapat dipungkiri akan menuai
penolakan, bila suatu trayek yang dirasakan jalur “basah” bagi moda transportasi Angkot, malah dialihkan ke
trayek baru yang penumpangnya sangat minim.
Penulis sangat mengapresiasi
perjuangan supir angkot yang kembali turun kejalan untuk memperjuangkan haknya
sebagai bagian dari masyarakat. Secara Undang-Undang yang berlaku bahwa supir
angkot yang sebenarnya memiliki hak untuk mengais rejeki di jalan raya.
Alasannya sangat jelas bahwa jalan raya dibangun sebagai wadah untuk moda
transportasi melakukan aktifitas.
Supir angkot merasakan
kepedihan, dimana aksi demonstrasinya tidak kunjung disapa langsung oleh Anies
Dan Sandi yang telah diperjuangkan mendapatkan tampuk kekuasaan. Sungguh sangat
berbeda kelas bila kita bandingkan dengan Ibu Susi yang terkenal dengan istilah “Tenggelamkan”. Istilah ini viral tidak
hanya di seluruh penjuru Indonesia saja, penulis yakin warga dunia ikut
terkesima dengan cara kerja beliau. Sehingga ibu Susi mendapatkan penghargaan
yang berskala dunia.
Beberapa waktu lalu,
Ibu Susi dengan keberanian tingkat tinggi menjumpai langsung massa yang secara
jumlah jauh lebih banyak dibandingkan pendemo dari supir angkot. Rakyat ingin
berjumpa dan menyampaikan aspirasi, malah anda bersembunyi dan mengutus pasukan
yang turun menghadapinya. Keberanian Ibu Susi bak seorang Hero patut digugu dan ditiru oleh para
pemimpin lainnya.
Pemprov mengutus Kepala
Dinas Perhubungan Andri Yansyah menemui para sopir Tanah Abang yang sedang
melakukan aksi mogok di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kadis
Perhubungan diutus untuk mencoba melakukan negosiasi dengan supir angkot, agar
bersedia memberikan perwakilan menjumpai Anies.
Kepada para
sopir angkot, Andri mengatakan telah menemui Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan. Anies, kata Andri, mengajak para sopir angkot untuk bertemu dan
sarapan bersama pada Rabu (31/1/2018). "Pak Gubernur ajak kita sama-sama Rabu pagi
sarapan bareng di Balai Kota bersama semua perwakilan sopir angkot," ujar
Andri. Andri mengatakan, saat pertemuan itu para sopir angkot bisa menyampaikan
keluhan serta tuntutan langsung kepada Anies.
Namanya perwakilan
belum tentu dapat konsisten memperjuangkan permintaan dari seluruh supir angkot
yang merasakan kerugian. Bila pihak supir angkot menyepakati memberikan utusan,
maka perjuangan yang sudah melelahkan rentan dengan adanya penghianatan. Kita
tidak dapat pungkiri manusia pasti bisa runtuh komitmen solidaritasnya ketika
ditawari dengan hal-hal yang menggiurkan, misalnya ditawari dengan materi.
Keputusan
akhir supir angkot tidak bersedia memberikan perwakilan merupakan langkah yang
sangat bijak. Semangat dan solidaritas dalam berjuang tetap bisa bergelora,
karena kebersamaan tetap terjaga. Jangan pulak hanya ditawari dengan sarapan,
idealisme perjuangan menjadi runtuh tidak berbekas. Harga diri dan nilai luhur
perjuangan tidak dapat dirusak dengan iming-iming menggiurkan apalagi hanya
sekedar sarapan pagi.
Hal yang menarik pada
saat berlangsung komunikasi, sempat terjadi adu mulut antara sopir angkot dan
Kadis Perhubungan Andri. Supir angkot mengatakan dengan tegas tidak bersedia
untuk mengirimkan perwakilannya datang ke Balaikota. Mereka meminta agar
seluruh supir angkot bisa menemui Anies. Para supir angkot meminta Andri agar
pertemuan juga dimajukan hari selasa bukan hari rabu.
Supir angkot
sudah sepakat memenuhi undangan secara keseluruhan tetapi Kadis Perhubungan
tidak dapat langsung berkomunikasi dengan sang penguasa bagaimana keputusan
atas permintaan tersebut. Para supir angkot akhirnya memberikan kesepakatan
baru untuk meminta Anies datang menemui mereka secara langsung di Tanah Abang.
Berikut petikan beritanya yang penulis lansir dari kompas.com :
“Besok kita mogok lagi
mulai pukul 06.00 WIB. Kita blok Pasar Tanah Abang sampai Blok G. Biar Pak
Anies yang datang ke mari. Kami ingin perlihatkan bahwa ini loh derita rakyat
lu. Dia bisa berdiri kayak sekarang juga karena kami. Kami yang milih
dia," ujar sopir angkot.”
Supir angkot memberikan ultimatum kepada penguasa Ibukota
akan melakukan blokade, agar Anies menyisihkan waktu dan menanggalkan ketakutannya.
Pening deh kepala Batman, bila sempat terjadi blokade bisa-bisa transportasi
pun putus total. Jangan salahkan Ahok lagi ya karena beliau tidak pernah
membuat kebijakan aneh bin goblok .
Kawasan Tanah Abang sudah mengalami peningkatan kemacetan paska
alihfungsi jalan raya, malah akan semakin parah lagi dibuat supir angkot yang
demo dengan blokade, agar Anies datang langsung turun kelapangan. Kesatria dong
jangan cemen, percuma ijazah mentereng tapi kalah dengan ibu Menteri yang hanya
lulusan SMP.
Begitulah Kira-Kira
0 Response to "Demo Berjilid-Jilid Terbaru, Supir Angkot Akan Blokade Jalan Tanah Abang"
Posting Komentar