"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Polisi Selidiki Kasus Penipuan, Sandiaga: Saya Lelah Dikaitkan Kasus Hukum


Gaya kepemimpinan Wakil Gubernur Sandiaga Uno yang nyentrik, fenomenal serta sering memberikan pernyataan yang menyelipkan kata-kata bahasa Inggris membuat masyarakat umum terkadang malu sendiri. Apalagi diakhir tahun 2017 Sandiaga dengan percaya diri tingkat tinggi memakai pelembab bibir dihadapan Pewarta berita ketika mewawancarai Anies. Sungguh sangat menggelikan sekali karena kultur kita tidak terbiasa melakukan hal demikian.
Drama kehidupan Sandiaga Uno yang akrab disapa Bang Sandi semakin rumit dan menuai banyak kontroversi saja. Sangat mengecewakan bila terbukti seorang pemimpin yang katanya religius dan taat beragama akhirnya harus mengendap di penjara. Apalagi kasusnya diduga melakukan tindakan melanggar hukum yang merugikan pihak lain.
Sandiaga diawal tahun 2018 ini kembali dilaporkan terkait kasus dugaan pemalsuan dan penipuan dalam akta jual beli tanah di Tangerang. Selain Sandiaga, rekan bisnis Sandiaga yakni Andreas Tjahjadi turut dilaporkan kembali oleh Direktur PT Japirex Djoni Hidayat melalui kuasa hukumnya Fransiska Kumalawati Susilo pada 8 Januari 2018. Laporan itu tercatat dalam LP/109/I/2018/PMJ/Dit.Reskrimum.
Laporan dugaan penipuan oleh Sandiaga dan Andreas berkaitan dengan kasus jual beli tanah ribuan meter persegi di Curug, Tangerang, Banten. Keduanya dilaporkan dalam delik penipuan dan atau penggelapan dan atau pemalsuan dan atau menyuruh memasukan keterangan palsu ke dalam akta otentik, seperti yang tercantum dalam Pasal 378 dan atau pasal 372 dan atau Pasal 263 dan atau Pasal 266 UU KUHP.
Paling menggelikannya bagi penulis adalah kejujuran Sandiaga mengakui bahwa pelaporan ini sudah yang keenam kalinya. "Ini (pelaporan) yang keenam berarti. Kami fokus bekerja saja. Tim hukum (minta saya) enggak berkomentar," ujar Sandiaga. Sandiaga memilih fokus bekerja dan mengabaikan pelaporan itu. Sumber Kompas.com
”Sejak terjun ke dunia politik kontestasi Pilkada DKI. Jakarta, Sandiaga mengaku telah berulang kali dilaporkan”. Sandiaga mengakui telah lelah menanggapi kasus hukum yang dikait-kaitkan dengan dirinya, termasuk pembelian lahan di kawasan Tangerang tersebut. Dari pernyataan Sandiaga tersebut jelas secara tidak langsung ingin membangun wacana melalui pewarta berita bahwa pelaporan kasus penipuan ini merupakan tindakan-tindakan Politisasi dan Kriminalisasi.
Ini buktinya Sahabat pembaca bahwa Sandiaga mengakui lelah menaggapi kasus hukum yang dihadapkan padanya :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180111091229-12-268062/sandiaga-saya-lelah-selalu-dikaitkan-kasus-hukum/
Tetapi menurut pendapat penulis melihat perkembangan kasus ini, bila memang pelaporan kasus penipuan dan pemalsuan yang dihadapkan pada Wakil Gubernur ada indikasi nuansa politisasi. Seharusnya getol dan memanasnya permasalahan ini pada saat masa-masa kampanye Pilkada DKI saja bukan berkepanjangan sampai saat ini yang telah memasuki hampir 4 bulan Sandiaga menguasai Ibukota.
Bila pelapor memang tidak mengalami kerugian, sungguh tidak masuk akal bagi kita yang terbuka cakrawala berpikirnya melihat pelapor sampai berulang kali mengadukan kasus tersebut kepihak Kepolisian. Apalagi sesuai pernyataan dari Sandiaga sudah sampai 6 kali dirinya diadukan melakukan tindakan pidana. Pihak Fransiska menyampaikan Laporan tersebut merupakan laporan yang ketiga kali. Fransiska pertama kali melaporkan Sandiaga pada 8 Maret 2017 dan 21 Maret 2017.
Penyelesaian akhir atas permasalahan ini ada ditangan Kepolisian, secara tegas pihak Kepolisian telah menyampaikan akan menindaklanjutinya, dengan melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Meskipun belum dapat memastikan kapan penyidik memanggil Sandiaga untuk diperiksa sebagai terlapor. Penulis sangat yakin seluruh rakyat Indonesia terkhusus masyarakat Ibukota pasti menginginkan kasus ini segera diselesaikan, jangan lagi berkelanjutan. Kepastian hukum sangat dibutuhkan saat ini. Sumber www.cnnindonesia.com
Andai saja kejadian ini tidak benar adanya, pelapor tersebut sungguh memiliki keberanian yang sangat tinggi dan mental baja. Penulis melihat ada hal-hal yang janggal dalam perkembangan kasus ini, mengapa Sandiaga tidak melaporkan balik pihak pelapor yang telah melaporkannya sampai berulang kali. Sudah jelas efek negatif dari pelaporan ini akan berdampak signifikan terhadap perjalanan kepemimpinannya di Ibukota. Sandiaga Sungguh sangat baik dan sabar ya menjalani kehidupannya sahabat pembaca, padahal bila terbukti pelaporan ini tidak benar, kejadian ini termasuk fitnah dan pencemaran nama baik.
Kebaikan sang Wakil Gubernur tersebut semakin menuai tanda tanya dibenak penulis, dimana zaman now lagi musim-musimnya pelaporan kepihak berwajib atas kesalahan-kesalahan yang terkesan janggal. Masalah yang sering dilaporkan saat ini sebenarnya bisa dijalani dengan mediasi menuju perdamaian bukan dikit-dikit lapor, dikit-dikit sebut penis-taan, dan dikit-dikit demonstrasi. Ha ha ha
Seharusnya kelompok yang sering melaporkan pihak-pihak lain tersebut mengambil hikmah dari kebaikan Wakil Gubernur DKI yang sangat dipuja-puji oleh kelompok tersebut. Kesabaran Sandiaga menjalani pelaporan yang dihadapinya tanpa melaporkan balik merupakan contoh yang baik untuk ditiru dan dijadikan panutan.
Sejujurnya penulis kurang sepakat dengan kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan oleh Anies- Sandi dalam memimpin Ibukota. Apalagi bila mengingat kembali masa-masa kampanye sebelumnya yang kuat terasa isu-isu politik Identitas. Kali ini, Penulis akan memberikan apresiasi bila memang kedepannya Sandiaga dapat terbukti tidak ikut serta dalam melakukan tindakan pemalsuan dan penipuan.
Begitulah Kira-Kira,

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Polisi Selidiki Kasus Penipuan, Sandiaga: Saya Lelah Dikaitkan Kasus Hukum"

Posting Komentar