"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Oknum PNS Diduga Menghina Djarot Bacagub Sumut, Pemerintah Harus Tegas !


Semakin bertubi-tubi tekanan terhadap Djarot Saiful Hidayat yang mendapat panggilan dari lubuk hati terdalam untuk memperbaiki kondisi Sumatera Utara (Sumut) yang tetap semrawut dan semakin tinggi persentase korupsi. Pencalonan Djarot juga menuai apresiasi dari masyarakat Sumut. Mari kita blak-blakan melakukan perbandingan antara Djarot dengan bakal calon yang lain :
Pertama secara rekam jejak Djarot satu-satunya Bakal Calon Gubernur Sumut yang pernah menjabat sebagai Gubernur, itupun di Ibukota DKI.Jakarta yang sangat kita kenal memiliki beragam masalah yang sudah sistemik dan beranak cucu. Kedua, Djarot salah satunya Bakal Calon yang pernah didaulat serta dinobatkan menjadi salah satu dari 10 tokoh terbaik bekerja dengan hati menggerakkan Daerah pada tahun 2008, sekitar sepuluh tahun yang lalu ketika masih menjabat sebagai Bupati Blitar dan ternyata Djarot sampai 2 periode memimpin daerah tersebut.
Tidak tanggung-tanggung prestasi ini dinobatkan oleh Majalah Tempo yang merupakan salah satu media berita ternama di Indonesia, mungkin juga rakyat Dunia sudah mengenal media ini. Dapat dipastikan media yang memiliki kredibitas tinggi menobatkan Tokoh-Tokoh terbaik dengan penilaian yang terukur. Sekedar informasi tambahan bagi sahabat Pembaca dari 10 tokoh terbaik termasuk didalamnya Presiden terbaik Indonesia serta bapak Pembangunan yang sebenarnya, siapakah Dia, siapa lagi kalau bukan Bapak Joko Widodo ketika beliau menjabat Walikota Solo.
Paling penting kita ketahui bersama, Djarot tidak pernah sekalipun terjebak kasus korupsi ataupun kasus pidana lainnya. Djarot juga merupakan Tokoh yang taat beragama buktinya beliau adalah seorang Haji. Mantan dosen ini juga dikenal sebagai seorang Tokoh yang memiliki solidaritas tinggi, dimana Djarot tetap setia memberikan dukungan terbaik kepada Ahok yang saat ini di penjara.
Maka munculnya nama Djarot ikut berlaga di Pilkada Sumut menjadikan nyali lawan politik semakin menciut karena jelas sudah kalah secara hitungan-hitungan diatas kertas. Cara-cara kotor pun akhirnya bermunculan di permukaan. Isu-isu sampah bau menyengat seperti Politik Identitas pun dihembuskan karena tidak tahu lagi mencari celah dengan cara-cara elegan untuk menumbangkan Djarot.
Paling menyedihkan lagi ada oknum ASN diduga ikut serta melakukan penghinaan terhadap Djarot dan juga para pendukungnya melalui Sosial Media. Oknum ASN yang bernama Bakhroin Siregar (BS), berdasarkan informasi dari media berita bertugas di Provinsi Jambi. Mari kita bayangkan oknum yang diduga melakukan penghinaan dan penyebar ujaran kebencian ini rupanya bukan warga Sumut. Betapa beraninya BS mencoba provokasi masyarakat Sumut. Mending BS memberikan kritikan terhadap Gubernurnya mantan Artis yang sedang diperiksa oleh KPK.
Berikut petikan komentar BS di Sosial Media yang penulis lansir dari laman berita medan.tribunnews.com :
"Siapapun anda yang mendukung jarot untuk jadi gubernur sumatera utara, anda harus paham bahwa dengan dicalonkannya jarot oleh PDIP itu adalah bentuk pelecehan buat warga sumut. Jika ada netizen di sini yang mendukung apalagi sebagai warga sumut dapat dipastikan otak anda sudah tak waras lagi, bayangkan saja sampah DKI anda puja puji untuk jadi pemimpin di sumut. Anda yang mendukung itu hanya mengedepankan syahwat dendam politik sebagai imbas kekalahan Ahok dan Jarot di DKI. Anda boleh suka dengan Jarot secara personal tapi anda harus bisa membedakan DKI dan SUMUT. Pake otakmu." 
Bila berita kasus oknum ASN ini benar adanya, penulis masih bingung modus dari terduga ini apa, karena BS bukan merupakan salah satu warga Sumut yang mempunyai hak memilih. Sebenarnya bila kita cermati dan telaah kata-kata yang dilontarkan oleh BS sudah terlalu lancang dengan menghina Djarot, para relawan dan juga pendukungnya. Bisa dipidanakan sahabat Pembaca !
Seandainya komentar terkait Pilkada Sumut yang disampaikan BS itu tidak ada unsur provokasi, penghinaan dan ujaran kebencian. BS yang merupakan oknum ASN tetap sudah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor : 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (PNS). Didalam peraturan tersebut PNS/ASN dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi dengan partai politik.
Seharusnya Pemerintah segera melakukan investigasi terkait kasus oknum ASN ini, penulis yakin tidak rumit melakukan pelacakan terhadap BS. Bila benar terduga ini adalah oknum ASN pastilah sudah tercatat data-datanya dengan jelas dan lengkap. Pemerintah harus melakukan tindakan tegas dalam kasus ini, supaya tidak berlarut- larut dan tidak menulari para sumbu pendek bumi datar yang gampang diprovokasi.
BS telah melakukan kesalahan fatal selain melanggar Peraturan Pemerintah tentang netralitas ASN, malah BS juga telah melakukan tindakan pidana penghinaan, provokasi, dan ujaran kebencian. Kasus ini menjadi referensi bagi sahabat Pembaca yang berprofesi sebagai ASN harus tetap bijaksana dan tidak kebablasan dalam menyampaikan pendapat apalagi terkait politik praktis. Bagi relawan dan pendukung Djarot mari kita viralkan artikel ini, supaya sampai ke Pemerintah dan Pihak Berwajib agar segera memproses kasus tersebut.
Begitulah Kira-Kira
Salam Cerdas

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Oknum PNS Diduga Menghina Djarot Bacagub Sumut, Pemerintah Harus Tegas !"

Posting Komentar