Semakin aneh-aneh saja kondisi perpolitikan saat ini, kelompok sebelah selalu mengupayakan agar Presiden Joko Widodo yang dipersalahkan apapun problem yang terjadi di Negeri ini. Kali ini penulis tertawa terbahak-bahak membaca sebuah berita dari media kredibel dan terpercaya, bukan media abal-abal buatan relawan Saracen ya sahabat Pembaca.
Pasca pengakuan seorang kader Gerindra bernama La Nyalla Mattalitti (LNM) yang kesal tidak didukung untuk maju dalam Pilkada Jatim. LNM mengaku diminta uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju pada Pilkada Jatim. Uang itu untuk keperluan membayar saksi di TPS. Silahkan baca link berikut ini : http://suwandipoerba.blogspot.co.id/2018/01/la-nyalla-bego-pilih-prabowo-alumni-212.html
LNM bersama tim penasehat hukumnya mengaku sedang mempertimbangkan langkah hukum terkait adanya permintaan mahar politik tersebut. Sebaliknya, Partai Gerindra juga masih mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap LMN. Gerindra merasa dirugikan dengan pernyataan yang disampaikan Ketua Kadin Jawa Timur itu kepada media massa.
"Kami lihat perkembangan tiga hari ini. Bagi kami Partai yang tidak berkuasa, membuat laporan itu menguras energi," kata Ketua DPP bidang Hukum Partai Gerindra Habiburokhman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (13/1/2018). "Kami buat laporan susah sekali. Kalau menghina penguasa cepat langsung ditangkap, tapi menghina Prabowo susah," tambah dia. Habiburokhman menambahkan, ia juga masih menunggu perintah dari atas untuk membuat laporan ke kepolisian. Apabila sudah ada instruksi, laporan terhadap La Nyalla akan segera dibuat. Sumber kompas.com
Pernyataan Habiburokhman diatas menurut penulis sangat tidak relevan dalam permasalahan saat ini. Alasannya, masalah yang sedang memanas ini kan masalah internal Gerindra. Cerdaslah, dikit-dikit Presiden Jokowi yang salah, masalah terjadi didapur sendiri tapi anda salahkan Kepala Negara. Masalah kelompok anda sekarang ini jelas karena tidak adanya keadilan Junjunganmu kepada setiap kader. Ada kader didukung tanpa minta modal awal tapi kok LNM diminta modal awal. Menurut penulis faktor inilah termasuk alasan kekecewaannya. Ibarat seorang anak yang kecewa sama orang tuanya karena tidak adil memperlakukan anak-anaknya.
Selayaknya kubu oposisi yang kompeten katanya bertujuan mensejahterakan rakyat dan pro wong cilik, maka dalam menyampaikan kritik terhadap Pemerintah yang SAH harusnya cerdas dan logis. Berikan kritikan yang membangun, evaluasi program kerja Pemerintah yang kurang maksimal, dan berikan saran terbaik untuk menghantarkan Bangsa ini menuju kesuksesan.
Janganlah anda kesasar di simpang Semanggi yang anda salahkan Pemerintah, padahal anda yang bego tidak memperhatikan rambu-rambu yang telah dipasangin di sepanjang Jalan. Ada lagi kejadian paling aneh, seorang pejabat Negara yang katanya oposisi malah hobby nya nyinyir. Presiden Jokowi nikahkan anak-anaknya, malah Dia yang tidak senang dan ngomentarin yang tidak berhubungan. Itulah beberapa gambaran kader Oposisi zaman now. Penulis yakin sahabat Pembaca sudah tahulah siapakah tokoh negara raja Nyinyir tersebut ?
Dalam menanggapi setiap masalah utamakan rasionalitas dan buang prasangka buruk, jangan dibiasain pikiran yang tidak baik itu. Internal anda yang bermasalah tapi anda membangun wacana kepublik kalau masalah ini ada yang manas-manasin. Sungguh pernyataan yang tidak berdasar dan dapat menggelindingkan bola liar. Kemungkinan besar bani micin peminum kencing unta akan mengarahkan bola liar tersebut kepada Pemerintah.
Kelompok Sumbu pendek pasti mau saja percaya penggiringan opini yang ditebarkan tersebut, seakan masalah internal rumah tangga kelompok sebelah dipanas-panasin orang dari luar. Siapa yang melakukan tindakan Valak dan siapa yang di Valak, ujung-ujungnya yang disalahin pak de yang telah lelah bekerja.
Sebenarnya penulis bingung melihat perkembangan kasus pernyataan LNM beberapa hari yang lalu, biasanya kan kubu sebelah hobby banget tuh lapor-laporin orang kalau tidak sesuai dengan keinginannya. Sampe-sampe Lagi trending zaman now delik aduan Penis-taan. Tapi kok LNM tak dilaporkan ya, Bila yang disampaikan tidak benar adanya kan itu sudah fitnah kejam yang mencemarkan nama baik sang Ketua Umum.
Menurut penulis sih alangkah lebih baiknya laporin aja yang menurut anda telah melakukan penghinaan, jangan malah melebarkan masalah sampai ke Penguasa. Anda yang makan nangka, tapi orang lain yang mau anda buat kena getahnya. Kalau sudah dilaporkan, pihak berwajib dapat menentukan mana yang jujur dan mana yang kerjanya cuma ngibul.
Kok kali ini agak rumit ya proses pelaporannya, padahal tindakan LNM ini sungguh sangat berani loh. Kalau memang pengakuannya tidak benar adanya, maka sangat layak dong di laporkan. Bila Gerindra tidak segera melakukan langkah hukum, maka jangan salahkan bila masyarakat menganggap pengakuan LNM tersebut benar adanya.
Begitulah Kira-Kira
0 Response to "Gerindra : Penghina Penguasa Ditangkap, Penghina Prabowo Susah"
Posting Komentar