Perkembangan kasus pengakuan La Nyalla Mattalitti (LNM) semakin memanas dan meruncing. Kita sudah ketahui bersama beberapa waktu lalu sang Loyalis mengungkapkan kekesalannya kepada publik terkait adanya permintaan mahar dari sang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dana sebanyak 40 Milyar untuk mendapatkan rekomendasi Partai, nominal yang sangat fantastik ya sahabat Pembaca. Dana awal saja sudah segitu banyaknya bagaimana lagi kalau sudah resmi jadi Calon Gubernur. Kemungkinan jumlah dana yang harus dikucurkan pun akan semakin berlipat-lipat. Gimana balikkan modalnya kalau sudah menang ?
Viralnya pengakuan dari LNM tersebut, menuai pro dan kontra dari masyarakat terkhusus netizen di dunia sosial media. Tanggapan yang pro memberikan support atas keberanian dari LNM membongkar borok moral dari tokoh yang dahulu sangat diidolakannya, sampai-sampai LNM rela mengeluarkan dana untuk mempublikasi dan mengkampanyekan sang Ketua Umum.
Tanggapan yang kontra malah menilai bahwa pengakuan dari LNM ini hanya mencari sensasi belaka sembari meluapkan emosi kekecewaan, karena tidak mendapatkan dukungan dari Partai manapun dalam Pilkada Jatim tahun 2018 ini. Malah ada netizen menyampaikan tanggapan yang monohok, bila LNM memang benar adanya diminta dana awal. Selayaknya jangan koar-koar saja kepada publik melalui pewarta berita. Lebih elegan lagi bila memang LNM memiliki bukti kuat, agar melaporkan ke pihak berwajib kasus permintaan mahar politik tersebut.
Tetapi sampai detik ini kedua belah pihak, baik Partai Gerindra maupun LNM yang berselisih dan bersitegang masih dalam posisi defense. Kedua kubu belum ada kabar terbaru mengambil langkah hukum. Kemungkinan besar menurut pengamatan penulis, masih meninjau ulang sebelum melanjutkan masalah ini ke pihak berwajib. Meskipun sudah ada kode keras dari salah satu pengurus DPP Gerindra yang berstatement tinggal menunggu perintah untuk melaporkan LNM.
Menanggapi perkembangan kasus mahar politik, pihak KPK juga telah menyatakan dengan tegas bahwa mahar politik merupakan cikal bakal sang pejabat tersebut bila terpilih akan melakukan tindak pidana korupsi. Tindakan korupsi pasti akan merugikan masyarakat umum yang telah memberikan dan mempercayakan mandat.
Penulis bersepakat dengan pendapat dari pihak KPK, karena semakin tinggi modal politik yang akan dikeluarkan maka berbanding lurus dengan naiknya tindakan korupsi. Mari kita gunakan logika berpikir, mana ada manusia yang rela menghamburkan uangnya secara cuma-cuma. Prinsip ekonomi loh, modal yang sekecil-kecilnya dengan untung yang sebesar-besarnya.
Jangankan yang pakai modal memperebutkan kursi kekuasaan mengelola anggaran, oknum-oknum yang tanpa modal saja tetap melakukan tindakan pidana korupsi merampok uang rakyat. Kita lihat saja para abdi negara di Perpajakan, sejak dari bangku kuliah saja sudah dibiayai Negara. tapi tetap saja banyak yang tercyduk kasus korupsi, Contohnya teman sekampung penulis Gayus Tambunan. Ha ha ha
Pendapat netizen pun akhirnya mengerucut dengan meminta kepada Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipimpin oleh sang wartawan kondang Karni Ilyas. Netizen berharap diadakan diskusi yang membahas permasalahan terkait LNM yang diminta membayarkan mahar politik oleh Prabowo Subianto sebesar 40 milyar. Permintaan Netizen tersebut beragam bentuknya, ada yang meminta hanya dengan memuat status di akun sosial medianya, ada yang meminta dengan menulis artikel di blog seperti penulis saat inilah kira-kira, dan ada yang menyampaikan permintaan melalui meme yang kocak.
Akhirnya permintaan Netizen yang massif tersebut menuai kabar yang baik, pihak penyelanggara kegiatan ILC mengkonfirmasi akan mengadakan diskusi yang berjudul “Mahar Politik : La Nyalla VS Prabowo”. Acara diskusi akan diadakan pada hari Selasa, 16 Januari 2018. Berikut cuitan sang Presiden ILC di akun twitter pribadinya @karniilyas :
Dear Pecinta ILC: Diskusi kita Selasa, pkl 19.30, berjudul "Mahar Politik: La Nyalla vs Prabowo." Selamat menyaksikan.
Dengan terkonfirmasinya akan diadakan diskusi, penulis menjadi semakin tidak sabar menanti acara diskusi yang dapat dipastikan akan seru dan panas. Acara diskusi tersebut, kemungkinan besar bagaikan medan perang bagi pihak yang bersitegang. Peluru-peluru jitu dan rudal-rudal terbaik akan dipergunakan di medan perang, karena pertaruhannya adalah harga diri dan kepercayaan publik.
Pertanyaan terakhir, akankah sang Ketua Umum turun gunung memberikan klarifikasi ke publik yang difasilitasi oleh ILC. Menurut penulis, bila sang Ketua Umum ingin membersihkan nama baiknya dan juga Partai Gerindra. Selayaknya tinggalkan gengsi dan hadirlah dalam acara diskusi tersebut. Biar masyarakat tahu mana yang benar dan mana yang tukang ngibul. Bila sang Ketua Umum tidak hadir secara tidak langsung dapat dipastikan acara diskusi tidak akan klimaks dan tidak terklarifikasi dengan jelas.
Buktikan keberanianmu Jenderal !
Begitulah Kira-Kira
0 Response to "Diskusi ILC “Mahar Politik : La Nyalla VS Prabowo”"
Posting Komentar