"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Sandi : Hujan Harusnya Jadi Berkah, Pemimpin Bodoh Bencana Dikatakan Berkah



Meskipun banjir telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat. Tetapi solusi cerdas menangani bencana tersebut masih hanya sebatas dibibir saja. Belum tampak langkah kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pemimpin terkesan hanya sekadar cuap-cuap dimulut saja, setelah kata-kata manis tidak bisa menutup kegoblokannya maka jurus terakhir mencari kambing hitam untuk dipersalahkan.

Sebenarnya kejadian banjir ini tidak hanya menjadi tanggungjawab seorang pemimpin saja. Seharusnya masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu masyarakat yang tinggal dibantaran sungai segeralah berpindah ketempat yang lebih layak, karena tidak dapat dipungkiri pemukiman dibantaran sungai salah satu faktor pendukung terjadinya banjir.

Meskipun dikatakan oleh kelompok sebelah penulis salah satu orang yang belum move on. Memang Terbukti bahwa langkah-langkah taktis yang dilakukan Ahok semasa menjabat sebagai Gubernur DKI. Jakarta adalah solusi terbaik. Tetapi apa daya kebijakannya untuk merelokasi penduduk yang bermukim dibantaran sungai malah dipolitisir oleh kelompok sebelah yang berambisi untuk mendapatkan kekuasaan.

Relokasi tersebut sangat jelas untuk kebaikan bersama masyarakat DKI. Jakarta. Tetapi oleh kelompok penggila kekuasaan yang telah kelaparan dan kehausan karena ditutup peluang oleh Ahok. Akhirnya kelompok tersebut mempelintir Relokasi dengan kata-kata “Penggusuran” yang secara tidak langsung sangat memprovokasi masyarakat.

Memang tidak dapat kita pungkiri masa kepemimpin Ahok tetap juga terjadi permasalahan banjir tetapi tidak separah dan semassif saat ini. Masa Ahok banjir datang bila hujan telah turun berjam-jam lamanya, tetapi air banjirnya dapat surut dengan cepat. Pada masa Anies saat ini hujan hanya turun sebentar saja sudah dapat menenggelamkan ibukota. Setelah itu proses surutnya banjir juga memakan waktu lama. Memang sangat bertolak belakang kinerja kedua tokoh ini.

Paling menggelitik dan menampakkan kebodohan akut adalah tanggapan dari Sandiaga yang merupakan wakil dari Anies. Sandi menyampaikan bahwa banjir ini akibat fenomena alam tidak bisa dihindari. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk menerimanya. Masyarakat harus mempasrahkan diri semoga Tuhan YME segera memberikan keajaiban, sebagai umat manusia hujan ini dapat dijadikan berkah.

Berikut petikan berita yang penulis langsir dari Liputan6 sebagai sumber referensi :

"Kita enggak bisa melawan alam, kualat kalau ngelawan alam. Jangan bilang ini pasti surut atau banjirnya cuma segini. Ini adalah fenomena alam," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota, Senin (11/12/2017).

"Allah lagi ngirimin hujan. Kalau kita punya sistem yang baik, hujan justru harus menjadi berkah bagi kita," ucap politisi Partai Gerindra itu.

"Ini aplikasinya ada di Jakarta Smart City, bisa dipakai. Di sini teman-teman bisa lihat, pos pengamatan, Bendungan Katulampa masih 60 sentimeter, belum ada (tanda) kuning sama hijau," kata dia. 


Dahulu ahok pada saat banjir melanda DKI. Jakarta pasti akan terjun langsung memantau bagaimana kondisi dilapangan. Tetapi pada masa kepemimpinan yang katanya cerdas saat sekarang ini, Terkhusus Sandi hanya memantau melalui aplikasi yang canggih. Sandi pun mengaku selama hujan deras terjadi, dia terus memantau kondisi lapangan melalui aplikasi 'Pantau Banjir'. Melalui aplikasi itu, Sandi mengaku dapat memantau titik-titik wilayah yang tergenang banjir akibat hujan deras.

Pantesan saja Sandi menyatakan hujan sebagai berkah, karena Sandi tidak merasakan langsung seperti apa rasanya kegetiran terkena dampak banjir. Akibat banjir masyarakat kemungkinan besar akan kehilangan harta yang sudah dikumpulin dengan keringat yang bercucuran ditambah lagi akan terkena penyakit kulit seperti gatal-gatal. Belum lagi akan terkena penyakit yang lainnya sperti diare, demam, dll. Apakah kejadian seperti ini dapat disebut berkah ?

Hujan yang menjadikan banjir dapat dikatakan sebagai berkah adalah bagi kalian pak Sandi, karena hujan turun dengan derasnya, kalian tidak merasakan sementara waktu panasnya cuaca ibukota, pekerjaan juga dapat sedikit bersantai karena mendapatkan alasan banjir, ditambah lagi kalian akan merasakan nyenyaknya tidur karena kondisi cuaca sedang sejuk.

Bila kalian para pemimpin tidak dapat menjalankan tugas dengan baik dan memberikan solusi cerdas bagi masyarakat. Lebih baik mengakui dengan jujur kepada masyarakat atas kekurangan tersebut bukan menjadikan sang Pencipta sebagai sasaran tembak. Dikit-dikit bencana menghampiri dikatakan sebuah cobaan, paling parah dikatakan berkah. Sudahilah alasan-alasan yang tidak jelas tersebut, mari jujur jangan terus menyembunyikan kebodohan karena kelak akan terbongkar juga.

Salam Berkah,



Subscribe to receive free email updates: