Menggelikan sekali
cuitan petinggi PKS di akun Twitter pribadi miliknya yang meminta secara
halus supaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuktikan pernyataannya sebelum
menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia beberapa tahun yang lalu. Dimana
bapak Jokowi pernah menyatakan bahwa untuk mengatasi banjir di DKI. Jakarta
akan lebih mudah menyelesaikannya ketika menjabat sebagai Presiden.
Presiden Jokowi
tidak ada sama sekali melanggar janji yang telah disampaikannya sebelum
dimandatkan oleh rakyat untuk mengalahkan Prabowo. Jangankan memperhatikan
Ibukota, malahan Provinsi Jawa Barat yang dikomandoi oleh kader PKS saja sangat
diperhatikan kondisi lingkungannya. Agar dapat meminimalisir bencana banjir
bapak Presiden Jokowi telah menjalankan program pembangunan waduk dan rehabilitasi
Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah teritorial kekuasaan Aher tersebut.
Berikut Petikan
cuitan HNW yang penulis langsir dari akun Twitter pribadi @hnurwahid :
Ingat banjir di Jkt,ingat bukan pd @jokowi gub DKI yg salahkan pemerintah pusat, tapi terutama pd pernyataan bhw lebih mudah atasi banjir&masalah Jkt bila terpilih sbg Presiden Indonesia. Sudah >3th pak@jokowi jadi Presiden RI, bila bersama2 dpt atasi banjir Jkt,tentu bagus skali
Memang aneh-aneh
saja pernyataan para pejabat negara yang berkedudukan oposisi Pemerintahan saat
ini. Setiap permasalahan yang terjadi di negeri ini selalu menyalahkan Presiden
Jokowi, padahal beliau telah lelah bekerja membangun Negara ini dari pagi
sampai jumpa pagi juga agar masyarakat sejahtera dan menjadikan Indonesia
disegani oleh dunia.
Pembangunan yang
dilakukan oleh Presiden Jokowi telah merata dari Sabang sampai Merauke, Melaksanakan
program kerja baru dan memperbaiki kembali proyek-proyek mangkrak pada
pemerintahan pak Perihatin. Seperti Papua yang jarang dijamah kepemimpinan
sebelumnya, pada masa Pak De akhirnya merasakan kehadiran Pemerintah.
Paling memalukannya
lagi, kelompok sebelah selalu mengkaitkan Ahok sebagai penyebab permasalahan di
Negara ini. Padahal Ahok telah berkontribusi besar dalam membangun Ibukota
selama memimpin. Jasa-jasa Ahok yang telah ditorehkan selama ini pada saat
memimpin DKI. Jakarta seakan hancur lebur dan tidak dianggap oleh kelompok
sebelah yang memang tidak diberi peluang untuk merongrong APBD DKI. Jakarta
yang jumlahnya sangat besar dibandingkan wilayah Provinsi yang lainnya.
Tapi apa hendak
dikata namanya juga wabah iri hati telah merasuki akal dan pikiran sehingga
nurani pun ikut dibelenggu. Logika berpikir yang telah diberikan oleh sang
Pencipta seakan telah mati karena masyarakat pendukung kelompok sebelah telah
didoktrin sesat. Paling gawatnya lagi hasil penelitian bumi ini bulat oleh para
ahli-ahli ternama di Dunia pun ikut dibantah. Padahal kondisi nyata bumi ini
sebenarnya bulat dipelintir menjadi datar.
Balik kembali ke
pernyataan HNW di akun pribadi Twitter pribadinya bahwa Presiden Jokowi harus
mengingat komitmennya dulu memperhatikan DKI. Jakarta. Dengan pernyataan HNW
ini membuktikan kepada masyarakat Indonesia terkhusus DKI. Jakarta bahwa kader-kader
dan tokoh yang diusungnya seperti Anies memang tidak bisa bekerja hanya tahu
retorika belaka. Ketika telah kehabisan kata untuk mengelak dari kesalahan,
maka alasan paling jitu yang sering disampaikan adalah menyarankan masyarakat
berpasrah dan berdoa.
Pada saat masa
kampanye sebelum Anies duduk menjadi penguasa DKI. Jakarta katanya telah
menyiapkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan banjir yang mendera Jakarta
tetapi faktanya tidak ada perubahan sampai saat ini. Malah semakin membuat
kondisi semakin sulit dan hancur. Meskipun
dikatakan oleh kelompok sebelah, penulis salah satu orang yang belum move on tetapi
fakta tidak bisa dipungkiri bahwa langkah-langkah taktis yang dilakukan Ahok
semasa menjabat sebagai Gubernur DKI. Jakarta memberikan solusi terbaik. Tetapi
apa daya kebijakannya untuk merelokasi penduduk yang bermukim dibantaran sungai
malah dipolitisir oleh kelompok sebelah yang berambisi untuk mendapatkan kekuasaan.
Padahal relokasi tersebut untuk
kebaikan bersama masyarakat DKI. Jakarta. Tetapi oleh kelompok pemburu
kekuasaan yang telah kelaparan akhirnya mempelintir relokasi dengan kata-kata “Penggusuran” yang secara nyata sangat memprovokasi
masyarakat. Memang tidak dapat kita pungkiri masa kepemimpin Ahok tetap juga
terjadi permasalahan banjir, tetapi tidak separah dan semassif saat ini. Masa
Ahok banjir datang bila hujan telah turun berjam-jam lamanya, tetapi air
banjirnya dapat surut dengan cepat. Pada masa Anies saat ini, hujan hanya turun
sebentar saja sudah dapat menenggelamkan ibukota dan proses surutnya air banjir
juga memakan waktu lama.
Salam Cerdas,