"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Sandiaga : Sulit Cari Lahan Rumah DP Rp. 0 Jadi Prioritaskan Rusun, Benar Kata Ahok Program ini Retorika Belaka


Kebenaran akan mencari jalannya sendiri dan kebohongan tidak akan berjalan lama pasti akan terbongkar. Kira-kira seperti itulah yang semakin tampak terjadi dalam kepemimpinan Anies dan Sandi. Program-program yang telah dikampanyekan masa kampanye mulai tampak tidak dapat direalisasikan sepenuhnya dan kontrak politik dengan masyarakat telah mulai tidak ditepati paling parah malah dilanggar.
Hari ini Wakil Gubernur Sandiaga Uno telah mengakui secara gamblang bahwa program-program yang dicanangkan dan dipublikasi pada masa kampanye beberapa bulan yang lalu akan sulit untuk direalisasikan. Dengan alasan bahwa lahan untuk lapak perumahan-perumahan yang akan dibangun sulit untuk dicari.
Penulis kembali teringat pendapat Ahok sebelum masuk penjara, Jadi gagal move on terus deh liat kinerja penerusnya ini. Semakin tambah hari semakin menunjukkan kebodohan dalam menyiapkan program-program kerja pada masa kampanye dulu. Pantesan saja Bapak Ahok pernah bilang program ini tidak realistis dan hanya retorika belaka. Terbukti lagi ucapan Bapak Ahok !
Dikatakan retorika belaka sudah semakin terbukti saat ini, Dengan pengakuan Sandiaga program kerja DP Rp. 0 tidak menjadi yang utama. Maka untuk program menyediakan perumahan rakyat kembali seperti masa pemerintahan sebelumnya yakni rakyat akan diberikan perumahan yang berbentuk vertikal yang bangunannya menghadap kearah langit, Supaya makin dekat kali ya !
Makin dekat kemana ya makin kedekat kesurga karena sebagian orang menyebut surga itu berada dilangit. Jadi janji-janji tim bumi datar yang menjanjikan bila memilih yang seiman akan mendapatkan tiket surga pun akan semakin cepat terbukti. Karena perumahan rakyat yang diprioritaskan adalah perumahan vertikal bukan horizontal yakni rumah susun.
Tiada habis sampai detik ini senyuman kekesalan yang tampak dari ekspresi saat menulis artikel tentang bukti realisasi program-program kerja yang telah dikampanyekan oleh Anies dan Sandi. Beberapa hari yang lalu buruh telah merasakan kegetiran karena kontrak politik yang telah disepakati tidak dijalankan sesuai perjanjian.
Berikut petikan berita tentang berita program kerja perumahan DP Rp. 0 untuk membuktikan artikel yang penulis buat ini bukan hoax ataupun fitnah :
“Kami sudah sampaikan berkali-kali diprioritaskan untuk vertikal karena lahan di Jakarta kan sulit, diprioritaskan untuk vertikal,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (4/11/2017).
Sandiaga mengungkapkan pembangunan rumah susun tersebut bukanlah kebijakan baru. Kebijakan tersebut sudah diputuskan semenjak masa sinkronisasi. “Jadi teman-teman sudah tahu bahwa kebijakan itu bukan kebijakan yang baru, sudah diputusin waktu semasa kami lagi mempersiapkan, waktu sinkronisasi,” jelas Sandi.
Untuk diketahui, Pemprov DKI tengah menggodok revisi Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI 2018. Salah satu program Anies-Sandi yang masuk KUA-PPAS 2018 adalah program rumah DP Rp 0, yang dianggarkan hingga Rp 800 miliar. 
Sumber Detik.com
Semoga saja kaum bumi datar yang membaca artikel ini tidak nyinyir bilang artikel ini tidak benar dan tidak berdasar. Bagi pembaca yang masih ragu silahkan aja klik sumber diatas dengan klik kata-kata Disini yang sudah dihitamkan (Bold).
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan jika program-program perumahan DP Rp. 0 tidak diprioritaskan. Dana yang telah dianggarkan sebesar Rp. 800 Milyar mau dimanfaatkan untuk apa pak Sandiaga. Dana yang telah disepakati untuk dianggarkan ke program kerja itu secara prosedur akan rumit untuk dialihkan ke program yang lainnya.
Tolong dicatat ya, Penulis bukan menyampaikan bahwa dana tersebut akan dikorupsikan tetapi sangat disayangkan bila dana sebesar itu tidak dipergunakan untuk pembangunan. Jadi dana sebesar itu akan dikembalikan ke kas negara, Padahal dana itu sebenarnya sudah dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat DKI. Jakarta. Karakter kepemimpinan yang kurang baik dan tidak pantas untuk dijadikan sebagai panutan karena dalam penyusunan anggaran program saja sudah tidak efektif dan efisien. Dimana besaran dana yang akan dikucurkan tidak tanggung-tanggung padahal program kerja tersebut tidak dapat dipastikan terealisasi.
Proses dalam penyusunan anggaran ini tidak memiliki analisis yang mendalam sehingga terkesan asal jadi. Padahal penulis sangat yakin bahwa tim yang menyusun anggaran tersebut adalah orang-orang terpilih yang memiliki kompetensi dan keahlian dibidangnya masing-masing. Pembelajaran bagi sahabat pembaca yang memiliki ambisi menjadi seorang pemimpin bahwa setiap program kerja yang tidak realistis dan sulit untuk dijalankan janganlah dijadikan sebagai bahan kampanye. Karena ketika kita telah mengkampanyekan program kerja dapat dipastikan ketika kita menang maka rakyat akan menagih janji tersebut.
Satu hal yang igin penulis tekankan bahwa setiap janji-janji yang telah disampaikan tersebut adalah hutang yang wajib harus dibayarkan. Jangan menjadi seorang pemimpin yang pecundang dan tidak konsisten. Sehingga rakyat akan kecewa dan memberikan julukan baru yang sangat menyakitkan bagi kita yakni seorang pemimpin pembohong.
“The leader of a liar”
Salam Hangat Penuh Kasih

Subscribe to receive free email updates: