"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Lucunya, Informasi Rizieq Mau Pulang Berjilid-Jilid, Jujur Saja Daddy Kalau Takut Pulang !


Pengacara imam besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, enggan berkomentar banyak ihwal rencana Kepolisian Daerah Jawa Barat yang akan menjemput kliennya kalau pulang ke Indonesia. Polisi akan menjemput Rizieq berkaitan dengan kasus kasus penodaan lambang negara Pancasila dan pencemaran nama baik. "Itu kan masih kalau, nggak bisa saya menberikan komentar kalau belum riil. Kalau sudah riil baru dilihat pertimbangannya apa," kata Kapitra saat dihubungi Tempo, Senin, 27 November 2017. Sumber Tempo

Aneh bercampur lucu, itulah respon pertama ketika penulis membaca sebuah berita dari media berita online yang telah penulis sertakan diatas petikan beritanya. Mengapa penulis sampaikan ada unsur aneh dan lucu, alasannya adalah bila memang punya nyali mau pulang ya ngapain diumbar-umbar dan dipublikasi secara massif dan terkesan terstruktur.
Dengan memasarkan wacana bahwa RS akan pulang ke Indonesia dari Umroh terlama yang seharusnya masuk Museum Rekor Dunia tersebut. Sebenarnya menurut penulis, wacana ini dibangun bertujuan untuk melihat respon masyarakat yang memiliki hak untuk memberi pendapat dan pihak Kepolisian yang berwenang menjalankan tugasnya untuk menangkap serta melakukan proses bagi siapapun orangnya yang sudah terlibat kasus hukum. Apalagi orang tersebut sudah dinyatakan sebagai status Tersangka.

Seharusnya drama-drama seperti ini disudahi saja, karena masyarakat bumi bulat tidak akan menaruh simpati lagi. Tetapi penulis belum bisa menjamin untuk kelompok bumi datar karena masih ada saja yang menaruh kekaguman kepada seseorang yang sudah dinyatakan berstatus tersangka. Apalagi kasus hukumnya tidak hanya satu, kasusnya bejibun dan bertumpuk-tumpuk.
Proses kasus-kasus hukum tersebut harus terpending sementara karena tersangkanya masih melarikan diri dari tanggungjawab. Padahal sebenarnya alangkah lebih baik bila RS pulang ke Indonesia dan menjalani seluruh proses hukum yang sedang terhenti sejenak karena ketidakhadiran RS selaku tersangka dan juga terlapor kasus hukum yang lainnya.

Penulis menyampaikan lebih baik pulang, alasannya yang paling mendasar adalah bila RS kembali pulang ke Indonesia "yang katanya tanah airnya”. Setiap permasalahan yang masih terbengkalai terkait dengannya akan segera dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai seorang tokoh yang sangat dikagumi dan dicintai oleh masyarakat bumi datar yang konon jumlahnya mencapai 7 juta orang. Seharusnya jumlah fans yang segitu banyak sudah dapat menambah semangat dan darah juang.

Betapa teganya RS tidak memberi perhatian langsung bagi para pendukung-pendukungnya yang sudah mengorbankan keringat dan ada juga yang bercucuran darah, karena diberi pelajaran oleh pihak berwajib atas tindakannya yang anarkis dan sangat menyukai bermain hukum rimba. Dimana sistim hukum rimba zaman dahulu siapa kuat dia yang menang. Kalau sekarang ini berbeda sangat jauh, karena sekarang sukanya keroyokan belagak benar. Masih belagak ya belum dikaji sesuai ketentuan kebenaran menurut Undang-Undang yang berlaku.

Dari segala macam permasalahan yang dihadapkan padanya, meskipun memang itu diduga karena perbuatan sendiri. Tetapi penulis terkesan dengan sosok RS ini, terkesan karena betapa sabarnya RS hidup di negeri orang yang dapat dipastikan menelan banyak biaya untuk pengeluaran selama di pelariannya. Memang sih ada info berseliweran bahwa disanakan kampung halamannya, tetapi penulis masih tetap berpatokan dengan negara asal yang dijelaskan di visa dan paspornya, itupun kalau masih aktif dan berlaku.

Menurut pendapat penulis tidak ada seorangpun yang dapat memenuhi kriteria untuk menjadi perbandingan dengan daddy RS ini, sedangkan Papa Setnov saja bertahan di Indonesia untuk menjalani setiap proses hukum yang dihadapkan padanya. Padahal kita sama-sama mengetahui papa merupakan orang nomor 6 sampai detik ini di Indonesia. Meskipun memang papa jadi sering masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang tidak prima ketika ditetapkan jadi tersangka.
Apalagi dicari perbandingan dengan masyarakat biasa, bisa dipastikan tidak akan dapat mengimbangi ketangguhan baik fisik dan materi dari daddy RS ini. Jangankan untuk melakukannya langsung, memasukkan dalam khayalan saja tidak akan berani, darimana dana untuk membiayai hidup selama disana. Padahal gajipun masih sebatas UMP yang masih tidak sesuai dengan janji-janji kampanye pemilik kekuasaan yang telah dimandatkan oleh rakyat.
Pertanyaan masih melekat dibenak penulis dan sampai detik ini belum terjawab, apa sih pekerjaan ataupun usaha daddy RS sebelum melarikan diri. Sehingga dapat punya dana yang banyak untuk membiayai proses pelariannya. Biarlah waktu yang akan menjawab kedepannya, kiranya ada orang yang terpercaya dapat menjelaskannya dengan gamblang. Semoga saja Daddy yang masih gagah dan menawan mengambil hikmah dari Papi yang lebih terlihat pemberani dan tangguh meskipun dalam keadaan kesehatan yang kurang prima.
Begitulah Kura-kura,


Subscribe to receive free email updates: