"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Fadli Zon : Popularitas AHY Hanya Karbitan, Bagaimana Pendapat Anda ?


Iklim politik makin hari makin memanas saja di negeri ini. Intrik-intrik politik apa saja dilakukan oleh pasukan perang tokoh penggila kekuasaan mulai dari memberi saran dan kritikan sampai paling menyedihkannya blak-blakan menyampaikan ujaran kebencian kepada masyarakat tentang para pesaing yang terlihat semakin terkenal dan dikagumi masyarakat secara umum.
Salah satu tokoh muda yang saat ini sedang naik daun pasca mundur dari militer dan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI. Jakarta tetapi kalah pada putaran pertama pemilihan gubernur beberapa waktu yang lalu. Keputusan Agus Harimurti Yudhoyono disingkat AHY melepaskan status militernya menuai banyak komentar oleh pengamat maupun masyarakat umum yang bersifat pro dan kontra.
Sebagian orang yang kontra akan keputusan AHY menganggap tindakan tersebut merupakan sebuah langkah yang salah dan blunder karena karir AHY di militer tergolong bagus dan meningkat. Dimana pangkat dalam kemiliteran sebelum mengundurkan diri sudah mencapai Mayor padahal secara usia masih tergolong muda.
Bagi orang yang pro terhadap keputusan AHY menganggap apa yang telah diputuskan tersebut adalah langkah yang baik dan tepat karena jika seorang tokoh ingin mengabdi dan mensejahterakan rakyat. Memang harus terjun kedunia politik meskipun tidak terjun langsung kedunia politik kepartaian.
Jika bertujuan mensejahterakan rakyat memang langkah terbaik adalah terjun kedunia politik karena politik lah yang secara kasat mata yang mengatur situasi sosial, keamanan, dan paling utama aspek ekonomi.
Ekonomi sangat dipengaruhi fluktuasi stabilitas politik. Jika kondisi politik sebuah negara dapat terkontrol maka akan berbanding lurus dengan kondisi ekonomi. Persentase perekonomian semakin naik dan harga kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat terkontrol supaya kemampuan daya beli masyarakat tetap meningkat.
Melihat intensitas safari politik AHY yang semakin meningkat maka tidak dapat dipungkiri tingkat popularitasnya pun semakin menanjak naik. Keputusannya mundur dari militer terlihat memang sudah merupakan langkah tepat dan keputusannya mencalonkan diri jadi gubernur adalah langkah brilian.
Meskipun mengalami kekalahan tetapi masyarakat semakin mengenalnya, Tidak hanya warga DKI. Jakarta saja tetapi seluruh rakyat Indonesia sudah semakin melirik dan mulai mengagumi. Sosok AHY yang berwibawa dan memiliki pesona tidak dimiliki semua manusia. Bisa saja kita katakan pesona tersebut melalui proses genetik tetapi jika tidak dipoles maka bisa saja pesona tersebut akan memudar dan hilang.
Maka melihat persentasi popularitas AHY yang semakin meroket akhirnya Fadli Zon (FZ) yang merupakan seorang tokoh bangsa sedang duduk santai dikursi empuk di gedung senayan. FZ berkomentar dengan kata-kata yang terkesan nyinyir dan berupaya menjatuhkan secara halus.
Tersiar kabar selentingan bahwa AHY sedang dipoles dan diupayakan agar menjadi pesaing dari Bapak Presiden Jokowi dan calon Presiden tahun 2014 Bapak Prabowo Subianto (PS). Jika popularitas AHY semakin hari semakin meningkat bisa saja akan menjadi batu sandungan ataupun saingan berat dari calon presiden lainnya terutama calon presidennya FZ yang muncul kemasyarakat pada saat momen politik saja. Seperti pada saat pilkada DKI. Jakarta beberapa waktu yang lalu setelah selesai kontestasi tidak intens menampakkan diri kemasyarakat.



Berikut Petikan dari berita jpnn.com :
Menurut Fadli, modal politik, sosial antara AHY dan Prabowo sudah berbeda. “Pak Prabowo sudah cukup panjang pengalamannya,” ujar Fadli di Jakarta, Rabu (1/11). Pernyataan Fadli itu untuk merespons langkah Partai Demokrat (PD) yang terus memoles AHY. Bahkan, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu ingin mendorong AHY menjadi next leader. Fadli menganggap upaya partai lain untuk mengorbitkan nama tertentu sebagai calon pemimpin merupakan hal wajar. Namun, katanya, pemimpin tak bisa dikarbit.
Penulis berpendapat bahwa saat ini lawan politik sudah mulai khawatir dengan persentase popularitas AHY semakin meningkat. Bisa saja mengalahkan persentase Capres lainnya yang belum pernah jadi presiden. Jurus jitu safari politik semakin intensif dilakukan AHY dengan mengunjungi masyarakat langsung diberbagai daerah dan menjalin silaturahmi dengan tokoh-tokoh yang lainnya termasuk Ahok.
Melihat kondisi tersebut lawan politik AHY pasti akan semakin meningkatkan kadar intrik politiknya. Maka apapun caranya AHY harus dikandaskan dan dijatuhkan supaya layu sebelum berkembang. Penulis menyampaikan di artikel ini masukan bagi AHY mudah-mudahan terdengar ataupun ada yang menjadi penghubung menyampaikan langsung kepadanya.
Supaya AHY tetap kuat dan bersemangat karena penulis yakin jika popularitas semakin meningkat maka berbanding lurus dengan isu-isu negatif yang akan dihembuskan oleh lawan politik. Kode keras telah dibunyikan maka para lascar akan terjun mencari strategi jitu untuk menghantam dan mengkebiri persentase tingkat popuritas yang semakin meroket tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa bapak Presiden Jokowi juga sudah sangat banyak merasakan isu-isu sampah berbau hoax yang berseliweran untuk menjatuhkannya. Penulis tidak perlu jelaskan karena isu tersebut sudah banyak tampak dipermukaan. Orang-orang yang memiliki potensi dan intelektual tinggi sudah memberikan klarifikasi dan pendapat yang akhirnya mementahkan isu-isu tersebut.
Bapak Presiden Jokowi masih tetap kokoh dipuncak ketika semua lembaga survey telah melakukan wawancara langsung kemasyarakat. Terbukti bahwa semua tuduhan dan fitnahan terhadapnya tidak mempan. Bagi mayoritas masyarakat berpendapat bahwa bapak Presiden Jokowi telah menunjukkan bukti hasil kerja yang dirasakan seluruh masyarakat dari sabang sampai merauke.
Maka penulis ingin sampaikan sebuah kesimpulan yang bernada pertanyaan kepada sahabat pembaca semua agar memberikan pendapatnya dikolom komentar. Bagaimana menurut pendapat sahabat pembaca semua jika bapak Presiden Jokowi berpasangan dengan AHY pada kontestasi Pemilihan Presiden tahun 2019 ?

Salam Waras

Subscribe to receive free email updates: