"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Eggi Sudjana Tokoh Alumni 212 Berniat Maju Pilgub Jawa Barat Secara Independen


Pemilihan Umum Daerah (PILKADA) serentak tahun 2018 tidak terasa akan segera berlangsung tinggal menghitung hari Partai politik akan mengumumkan calon-calon kepala daerah yang akan diperjuangkan menang dalam kontestasi politik yang diikuti oleh 171 daerah baik provinsi maupun Kabupaten/Kota. Pagelaran pemilu serentak tahun 2018 akan lebih besar daripada Pilkada sebelumnya. Dari 171 daerah tersebut, ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada di 2018. Beberapa provinsi di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Realistis sebenarnya jika banyak pengamat mengatakan bahwa Pilkada di Provinsi Jawa Barat lebih seksi dan memiliki nilai plus tinggi karena tidak dapat dipungkiri Provinsi ini memiliki jumlah pemilih yang sangat tinggi. Maka sangat penting untuk menguasai wilayah Provinsi ini jika ingin menang dalam Pemilu Presiden dan Legislatif tahun 2019.
menurut informasi yang penulis dapat dari berbagai sumber kontestan dalam perhelatan Pilkada Jawa Barat tahun 2018 tidak hanya dari tokoh lokal saja yang telah menyatakan keinginannya. Beberapa nama tokoh nasional yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia tidak pelak diprediksi akan ikut bertarung seperti ibu menteri kelautan Susi Puji Astuti yang dikenal dengan istilah Tenggelamkan, Tokoh Agama AA. Gymnastiar, Puti Soekarno yang merupakan salah satu putri dari Bapak Soekarno dan Eggi Sudjana (ES) saat ini dikenal salah satu tokoh Alumni 212.
Kali ini penulis tertarik untuk membahas ES yang telah mempublikasikan dirinya akan maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat melalui jalur independen, sama halnya ketika mencalonkan diri pada pilkada Jawa Timur beberapa tahun yang lalu walaupun hasil akhirnya ES menelan kekalahan. ES adalah salah satu tokoh yang dikenal belakangan ini sebagai pengacara dan dewan penasehat Alumni 212. Beberapa waktu lalu telah menyampaikan kekecewaannya terhadap Anies yang tidak menyempatkan waktunya untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Alumni 212.

Tokoh yang banyak dikagumi mayoritas kelompok pendukung tersangka chat sex ini. Beberapa waktu lalu dilaporkan oleh beberapa pihak-pihak yang merasa tersakiti ke Kepolisian karena ucapannya yang diduga melakukan penghinaan terhadap beberapa agama yang telah diakui oleh Negara. ES telah dilaporkan oleh PN Peradah menggunakan Pasal 156a UU KUHP tentang penodaan agama.
ES juga dilaporkan oleh Aliansi Advokat Nasionalis ke Polda Metro Jaya. karena dianggap menyebarkan kebencian dan menista agama Kristiani. Dua laporan itu terkait dengan video wawancara Eggi seusai menjalani Sidang Uji Materi tentang Perppu Ormas, di Gedung MK, 2 Oktober 2017. Menurutnya, ajaran selain Islam bertentangan dengan sila pertama Pancasila. Atas laporan tersebut Pihak Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menyampaikan ke publik akan memproses laporan dugaan tindak pidana penodaan agama tersebut.
Pasal tersebut pernah dipakai untuk memvonis Ahok selama dua tahun penjara. Kasus itu terkait ucapan Ahok soal Al-Maidah di Kepulauan Seribu. Hal itu pula yang memicu kemunculan Aksi-aksi turun kejalan yang berlangsung sampai berjilid-jilid dengan tuntutan pencopotan Ahok dari kursi Gubernur DKI Jakarta dan tuntutan agar Ahok dipenjarakan.
Proses hukum yang sedang berlangsung tersebut tidak menyurutkan niatan dari ES ingin bertarung didalam kontestasi politik di Pilkada Jawa Barat yang berlangsung tahun 2018 mendatang. ES menyampaikan dengan gamblang Keinginan untuk mencalonkan diri melalui jalur independen. Keinginannya didasari permasalahan internal yang terjadi pada sejumlah partai politik. Salah satunya, permasalahan partai Golkar yang mencalonkan Ridwan Kamil dan bukan kadernya sendiri yakni Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam pilgub mendatang.
Berikut petikan berita tentang niatan ES bertarung di Pilkada Jawa Barat melalui jalur independen :
“Insyaallah kalau Allah ridho saya cagub versi independen,” ujar Eggi saat ditemui di gedung Komisi Yudisial Jakarta, Kamis (9/11). Eggi menilai, polemik yang dihadapi para kader partai itu mestinya bisa menguntungkan dirinya untuk maju sebagai calon independen.
“Dengan situasi demikian mudah-mudahan ini menguntungkan bagi calon independen seperti saya,” kata dia. “Saya pernah coba di Jawa Timur, independen bisa resmi jadi calon. Saya tetap pilih independen saja, kalau teman-teman pers bantu pasti menang juga,” katanya.
Sumber cnnIndonesia.com
Penulis melihat keinginan ini adalah hal yang lumrah karena setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam kontestasi politik.Tetapi melihat perkembangan kondisi politik saat ini keinginannya ES hanya akan membuang waktu dan materi saja karena akhirnya menuai kekalahan juga sama halnya seperti di Jawa Timur.


Peluang ES akan sangat berat karena saingannya antara lain Ridwan Kamil (RK) yang telah memiliki dukungan partai yang cukup dan Deddi Mulyadi (DM) Bupati Purwakarta saat ini masih dalam tahapan lobi. Kedua tokoh ini telah banyak berbuat untuk rakyat Jawa Barat terkhusus didaerah mereka menjabat sebagai kepala daerah tingkat II dan elektabilitasnya menurut survey terakhir berada di peringkat atas.
Politik memang dinamis dan tidak dapat diduga oleh siapapun orangnya, baik pengamat politik maupun masyarakat umum. Lobi-lobi politik dan tarik menarik kepentingan pasti akan sangat kencang terjadi. Pihak partai politik pasti akan memiliki strategi jitu untuk memenangkan para calon-calonnya yang bertarung dalam kontestasi politik. Apapun itu strateginya yang dibuat oleh para calon dan tim suksesnya tetap penentu akhirnya adalah masyarakat pemilih.
Semoga saja masyarakat Jawa Barat menentukan pilihan yang tepat dalam Pilkada tahun depan, Jangan sampai salah pilih sehingga berakhir dengan kekecewaan. Belajarlah dari Pilkada DKI. Jakarta dengan maraknya isu-isu politik identitas yang berbau SARA sehingga menghilangkan cara berpikir logis dan terukur. Akhirnya masyarakat DKI. Jakarta menuai kekecewaan padahal baru hitungan hari pemimpin yang menang dengan 58% dilantik menjabat di ibukota Indonesia.
Pesan yang paling penting dari penulis jangan pernah memilih pemimpin yang mengajak kalian berimajinasi dengan bahasa-bahasa langit disertai jualan tiket surga, karena tidak ada seorangpun manusia zaman now dapat menentukan siapa yang layak masuk surga dan belum ada seorang pun manusia sampai detik ini yang pulang dari surga kecuali surga dunia Alexis lantai 7.
Jangan sampai tertipu !
Salam Hangat Penuh Kasih,

Subscribe to receive free email updates: