"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Buruh : Anies dan Sandi Diberi Gelar “Bapak Upah Murah”, Gelar Zaman Now di Indonesia


Modal terbesar sebagai manusia yang masih hidup didunia ini adalah dengan tetap konsisten memegang setiap komitmen yang telah disepakati antar 2 (dua) pihak atau lebih yang memiliki sebuah kepentingan yang saling menguntungkan. Bila ada salah satu yang dengan sesuka hati tidak menepati dan menghargai komitmen tersebut maka layak kita sebut sebagai manusia penghianat.
Sahabat pembaca ada informasi yang telah beredar dan berkembang ditengah masyarakat Indonesia yakni ada pemberian gelar Bapak Upah Murah yang diberikan kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Jakarta yakni Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang latar belakang pendidikan formalnya merupakan lulusan dari Universitas di Amerika Serikat. Pemberian gelar yang terkesan satire ini diberikan oleh buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang dipimpin oleh Said Iqbal. Penyebabnya karena Anies dan Sandi yang telah dipilih oleh 58% rakyat di Jakarta telah melanggar ataupun tidak menepati janjinya terkait peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP).
Pihak KSPI menyatakan bahwa mereka meminta agar UMP naik menjadi 3,9 Juta rupiah tetapi faktanya  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2018 untuk wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 3.648.035. Jumlah yang sangat jauh perbedaan dengan yang diminta oleh pihak buruh dan disepekati oleh Anies dan Sandi ketika masa kampanye beberapa bulan yang lalu. Nilai perbedaan jumlah UMP tersebut memang jauh tetapi untuk rakyat yang taraf ekonomi menengah kebawah.
Menanggapi tentang permasalahan pembuktian janji-janji kampanye dari Anies dan Sandi, sebenarnya penulis tidak semangat dan kurang mood karena baru hitungan hari saja sudah ada beberapa kelompok yang menyatakan kekecewaannya secara terang-terangan kepada rakyat Indonesia. Memang kekecewaan itu adalah hal yang sangat lumrah didalam kehidupan ini apalagi terkait dengan janji-janji politik. Berdasarkan fakta selama ini bahwa janji-janji politik dapat dipastikan 90% omong kosong dan 10% rayuan belaka jadi intinya mayoritas hanya omong kosong.
Jadi jangan terlalu mempercayai jika siapapun yang menjanjikan kepada kita sesuatu hal yang sangat terdengar fantastik dan luar biasa. Fakta sudah banyak menjadi bukti bahwa dapat dipastikan janji tersebut akan tinggal janji tidak akan terealisasi dikehidupan nyata. Ibarat sebuah investasi yang terdengar sangat menjanjikan dengan bunga yang sangat tinggi berbeda jauh dengan kemampuan bank-bank resmi. Dapat dipastikan investasi tersebut adalah bodong ataupun tindak penipuan terorganisir.
Berikut petikan berita tentang pemberian gelar “Bapak Upah Murah” :
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memberikan gelar ‘Bapak Upah Murah’ dan ‘Gubernur Tercepat Ingkar Janji’ kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, pemberian gelar ini menunjukan bahwa Anies-Sandi tak memiliki keberpihakan kepada kesejahteraan buruh di Jakarta. Hal itu terkait dengan penetapan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta untuk 2018. UMP Jakarta, kata Said, lebih kecil dibandingkan kota penyangga seperti Bekasi dan Karawang.
“Upah murah berarti harus ada pembanding. Dibandingkan Bekasi, upah minimum di DKI lebih murah. Kami beri dia gelar Bapak Upah Murah,” ujar Said di kantor DPP KSPI, Jakarta Timur, Rabu (8/11).
Sumber cnnIndonesia.com
Luapan kekecewaan yang telah disampaikan tersebut pasti membuat rakyat yang tidak memilih Anies dan Sandi menjadi tersenyum lebar dan penulis yakin banyak yang tertawa terbahak-bahak. Melihat ada kelompok-kelompok yang telah menyesal memilih mantan menteri pecatan dan pengusaha tajir melintir yang pernah tersiar diberbagai media baik online dan televisi bahwa Sandi tercatat didalam pengarsipan Panama Papers.
Penulis tidak perlu jelaskan lebih gamblang apa itu Panama Papers, bila sahabat pembaca ingin mengetahuinya silahkan cari tahu saja di google pasti akan bermunculan berita yang terkait. Kalau tidak tanya sama DEPE mana tahu dia punya informasi terkait hal tersebut. hehehe
Memang tidak dapat dipungkiri oknum-oknum pemain politik menganggap rakyat itu adalah manusia-manusia bodoh yang dapat dimanfaatkan untuk menggapai hasrat dan ambisi mereka merebut kekuasaan. Setelah kekuasaan dapat diraih maka secara perlahan mereka akan berpura-pura amnesia jika rakyat menagih janji-janji yang pernah disampaikan pada saat masa kampanye.


ASUdahlah tidak perlu ribut-ribut ataupun kembali turun aksi kejalan karena tindakan itu tidak akan merubah banyak hal. Lebih baik kawan-kawan buruh kembali evaluasi dan interopeksi diri supaya tidak menjadi korban pemanfaatan berulang kali. Janganlah kita mau dimanfaatkan terus menerus seperti istilah Usefull Idiot. Setelah kepentingan mereka tercapai kita dicampakkan, Habis manis sepah pun dipijak-pijak.
Keputusan sudah kalian ambil kawan untuk memilih siapa pemimpin kedepannya, Hak yang diberikan Undang-Undang untuk memilih pemimpin di negara ini hanya sekali dalam 5 tahun kecuali kepala desa. Maka apa yang telah anda pilih tidak dapat lagi disesali, Seperti ada pepatah mengatakan apa yang kamu tanam itu lah yang akan kamu tuai. Kamu telah memilih untuk menanam badai maka kamu bisa saja menuai tornado. Karena tornado juga merupakan bagian dari badai.
Salam Cerdas,

Subscribe to receive free email updates: