"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Mari Beramai-ramai Mendukung Putra Batak Kelahiran Siantar Dalam Kompetisi Berskala Nasional


Michael Haratua Rajagukguk, saat ini menetap dan mengabdi di Asmat, Papua. Seorang junior, sahabat sekaligus rekan segerakan saya semasa menjadi mahasiswa di organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Disini, jiwa pengabdian dan kepedulian kami untuk kemajuan bangsa sama-sama ditempah.
Berbekal pendidikan keguruan yang dia dapatkan di bangku kuliah jurusan Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Medan dan pelatihan-pelatihan leadership di GMKI, beliau membulatkan tekatnya untuk pergi mengajar ke pelosok melalui program SM-3T selepas dari bangku perkuliahan di tahun 2015.
Beliau terkaget-kaget ketika mengunjungi Distrik Agats-Asmat saat menjalani Program SM-3T (Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdalam) Kemenristek-Dikti pada 2015. Banyak anak-anak bermain lumpur dan mengais sampah untuk mencari makan. Dia lalu menelusuri sampai ke kampung Simsagar. Di sana ia menemukan banyak anak usia 3-16 tahun yang putus sekolah atau tidak sekolah, hidup tidak sehat, dan kurang gizi.
Pemuda 25 tahun asal Pematang Siantar ini kemudian mendirikan Rumah Belajar Kampung Cahaya di Asmat, Papua. Di rumah belajar ini, amak-anak Asmat belajar secara gratis. Tidak mudah mengajak mereka datang ke Rumah Belajar. Istilah mereka, bagaimana belajar kalau dapur belum mengepul. Banyak di antara anak-anak itu yang harus membantu orang tuanya mencari makanan. Mereka biasa pergi ke hutan dan ke laut dalam waktu lama, sehingga tidak bisa ke sekolah. Namun, perlahan Michael bisa menarik anak-anak itu ke Rumah Belajar. Pada awalnya, program ini hanya diikuti 10 anak. Kini, sudah 256 anak terdaftar di rumah belajarnya.
Teman saya ini merupakan warga Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, berjuang kemudian mendirikan Rumah Belajar Kampung Cahaya di Asmat, Papua.
Saya senang mendengar ketika kegigihannya dan kebulatan tekatnya dalam dunia pendidikan di pelosok negeri membuat anak-anak di distrik Agats-Asmat, Papua kini telah terbantu dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak gampang menjadi pribadi seperti beliau ini di usia yang relatif muda, yaitu 25 tahun. Beliau layak mendapatkan apresiasi kita semua, pemuda yang peduli kemajuan pendidikan anak-anak generasi penerus bangsa di daerah pelosok.
Buat kamu yang peduli dan care dengan peningkatan pendidikan anak-anak di Papua, mari kita dukung perjuangan beliau dengan mem-VOTE saudara kita Michael Haratua Rajagukguk dalam ajang Satu Indonesia Awards 2017 yang diselenggarakan oleh PT. Astra International Tbk bersama Tempo Media Group sejak tahun 2010 untuk memberi penghargaan kepada lima pemuda yang dinilai telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Jangan sampai dilewatkan ya... Ingat! Jika kamu peduli kemajuan pendidikan di Papua, pastikan VOTE anda untuk saudara kita Michael Haratua Rajagukguk.
Caranya :
1. Buka link berikut, http://satu-indonesia.com/SIA2017vote/index.php
2. Registrasi untuk buat akun
3. Pilih finalis Michael Haratua Rajagukguk
Aku bangga padamu kawan, terlebih karena kepeduliannya pada dunia pendidikan yang akan mencerdaskan generasi bangsa ini. Aku harap kalian juga merasakan hal yang sama seperti ku.
SEMOGA SUKSES BUAT KITA SEMUA
Salam Damai

Subscribe to receive free email updates: