"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Mantap Jiwa, Kapolri Tito Resmi Bergelar Profesor Bidang Kontra Terorisme

Kabar gembira kembali terdengar dari salah satu tokoh bangsa yang mendedikasikan dirinya menjaga keamanan dan ketertiban bangsa Indonesia. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI) Jenderal Tito Karnavian mendapat gelar tertinggi dalam dunia akademisi yakni gelar Profesor yang tidak semua orang dapat mencapai prestasi tersebut.
Golongan orang cerdas dan jenius saja tidak semua dapat mencapai tahapan mendapatkan gelar Profesor. Apalagi orang-orang biasa yang tingkat Inteligensi (IQ) hanya sebatas rata-rata seperti penulis ini dapat dikatakan mustahil kecuali orang tersebut memiliki semangat juang yang tinggi.
Kapolri Jenderal. Tito Karnavian lahir di Palembang pada tanggal 26 Oktober 1964. Beliau merupakan salah satu tokoh bangsa dari sekian banyak yang digadang-gadang memenuhi kriteria mendampingi Presiden Joko Widodo dalam bursa calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019 nanti.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra- Terorisme di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Gelar Profesor dibidang kajian kontra terorisme tersebut sangat layak untuk dianugerahkan bagi beliau dimana prestasinya sudah banyak dibidang pencegahan dan penyelesaian kasus-kasus terorisme.
Jabatan di Kepolisian dalam bidang memerangi tindakan terorisme dan menjaga keamanan negeri ini sudah banyak diamanahkan kepada Jenderal Tito Karnavian antara lain : Bertugas di jajaran reserse Polda Metro Jaya dan Sulawesi Selatan, Kapolres di Serang, Banten. Pada tahun 2005-2007 Beliau memimpin operasi kontra terorisme di Poso Sulawesi Tengah, Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror, Deputi Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kapolda Papua, Asisten Kapolri bidang Perencanaan dan Anggaran, Kapolda Metro Jaya, Kepala BNPT dan sekarang ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI).
Selain berprestasi dibidang Kepolisian, Jenderal Tito Karnavian mempunyai prestasi yang membanggakan dibidang akademisnya seperti Tahun 1992 mendapat beasiswa dari The British Council untuk program Master in Police Studies. Sistem pendidikan di Inggris yang tidak mengenal SI seperti di Indonesia memungkinkannya untuk mengikuti program S2 di University of Exeter, Inggris dan lulus dengan gelar MA pada tahun 1993.
Tertarik dengan dunia terorisme dan insurgensi, Jenderal Tito Karnavian pada tahun 2013 mendapat beasiswa doktoral (PhD) bidang Strategic Studies di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU) Singapura, menulis disertasi tentang Insurgensi Islamis dengan studi kasus gerakan Jamaah al Islamiyyah.
Berikut Petikan berita Kompas.com tentang penganugerahan gelar Profesor bidang kajian Kontra Terorisme bagi Kapolri Jenderal. Tito Karnavian :
Prosesi pengukuhan dilaksanakan dalam sidang Senat Terbuka dipimpin oleh Gubernur STIK-PTIK Irjen Pol Remigius Sigid Tri Harjanto di auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2017). Keputusan pengukuhan Tito sebagai guru besar telah ditandatangani oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir melalui Surat Keputusan Nomor 98876/A2.3/KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017. Dengan demikian Tito resmi memiliki gelar sebagai profesor. "Menetapkan dan mengangkat Jenderal Polisi Drs H Muhammad Tito Karnavian MA PhD dalam jabatan akademik sebagai guru besar dan dosen tidak tetap bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme," ucap perwakilan guru besar pada senat akademik, Iza Fadri saat membacakan SK Menristek Dikti.
Setelah selesai pembacaan SK Menteri, Kapolri Jenderal. Tito Karnavian pun menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Peran Polri dalam Penanganan Terorisme di Indonesia". Beliau memaparkan orasi ilmiahnya tersebut tanpa menggunakan catatan atau teks sama sekali sebagai salah satu bukti bahwa beliau adalah salah satu warga negara Indonesia yang memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata.
Penulis yakin jika kita diberikan kesempatan memaparkan orasi ilmiah tidak akan berani memaparkan tanpa teks ataupun catatan. Apalagi dihadapan tokoh-tokoh bangsa dan penjabat negara. Memang benar istilah peribahasa "Alah bisa karena biasa" tetapi dalam konteks acara resmi, Kita pasti tidak akan mau mengambil resiko melakukan kesalahan ataupun kebingungan pada saat dipodium menyampaikan orasi ilmiah tersebut.
Dalam orasi ilmiah tersebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan beberapa rekomendasi, Antara lain :
  1. Pemahaman yang perlu disosialisasikan di masyarakat,
  2. Penguatan payung hukum dalam penanganan terorisme,
  3. Koordinasi antar instansi terkait,
  4. Peningkatan kemampuan personil Brimob serta teknis di lapangan.
  5. Polri mempunyai Pusat Pengkajian Radikalisme dan Terorisme yang dapat dijadikan salah satu kajian di STIK-PTIK.
Beberapa poin rekomendasi tersebut menegaskan bahwa beliau mengharapkan penanganan masalah terorisme ini akan dikaji secara mendalam dan tindakan pencegahan lebih diutamakan dengan mensosialisasikan kepada masyarakat informasi yang edukatif berkaitan dengan radikalisme dan terorisme. Supaya solusi dalam menangani permasalahan teror tetap berdasarkan kemanusiaan dan peraturan perundang-undangan sebagai payung hukum.
Penulis sangat bangga sekali mendengar kabar bahwa Bapak Kapolri Jenderal. Tito Karnavian dianugerahkan gelar Profesor bidang kajian kontra terorisme yang memang sampai sekarang masih jarang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perlu kita ketahui bersama sahabat Seword bahwa catatan sejarah Profesor bidang kontra terorisme terbilang langka dan tidak banyak ilmuan yang meraih gelar Guru Besar bidang terorisme di negara kita tercinta ini.
Selamat atas gelar barunya Bapak Jenderal Tito Karnavian. Mulai hari ini kami rakyat Indonesia telah diberikan hak untuk menyapa anda dengan sebutan Profesor Tito Karnavian.
MERDEKA




Subscribe to receive free email updates: