"Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa Share dan Comment ya"
loading...

Mahasiswa Menyatakan Presiden Jokowi Gagal, Kalian yang Gagal Paham !


Demonstrasi ataupun unjuk rasa memang sesuatu yang legal dan tidak dilarang dilaksanakan di Indonesia tetapi ada aturan-aturan yang harus dijalankan dan tidak dapat dilanggar karena jika diizinkan tanpa ada aturan yang mengikat pasti akan lahir dampak negatip yang terjadi pada saat demo berlangsung. Sehingga aturan-aturan tersebut dibuat untuk menjaga aksi demo tidak kebablasan dan tetap dalam suasana kondusif.
Kali ini penulis risau melihat ulah sekelompok kecil mahasiswa yang mengatasnamakan mahasiswa se-Indonesia. Paling mengecewakannya lagi demo mahasiswa tersebut atas nama BEM yang kepanjangannya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa dimana secara tidak langsung bahwa orang-orang yang berdemo adalah mahasiswa yang terpilih dari kampusnya masing-masing untuk menjadi perwakilan dari rekan-rekannya mahasiswa.
Pertanyaan yang timbul dibenak sahabat Seword kenapa penulis jadi risau melihat mahasiswa saat ini berdemonstrasi. Alasan paling penting adalah penulis melihat aksi menyampaikan aspirasi saat ini sarat akan kepentingan politik sehingga terkesan aksi demo tersebut "ada udang dibalik bakwan". Pasti sahabat semakin bingung ya, Baiklah supaya penulis jelaskan lebih gamblang lagi mengenai aksi mahasiswa yang terjadi beberapa waktu ini terkhusus aksi 20 Oktober 2017 yang lalu.
Menurut penulis aksi yang dilakukan oleh mahasiswa zaman sekarang ini cenderung hanya menyalahkan pemerintah dengan tolak ukur penilaiannya hanya karena dari sudut pandang kelemahan ataupun program yang memang belum maksimal di realiasikan. Tetapi program yang sudah dijalankan oleh pemerintah tidak diapresiasi oleh kelompok mahasiswa yang belakang ini sering berdemo sehingga menyatakan bahwa Pemerintahan Jokowi gagal. Penulis sepakat jika pendemo menyampaikan kinerja pemerintah belum maksimal dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintahan baru 3 tahun loh adik-adik mahasiswa, Membangun sebuah bangsa yang besar tidak seperti membalikkan tangan jika mahasiswa memaksakan proses yang instan tidak akan mungkin terealisasi karena pemerintahan Presiden Jokowi tidak punya kantong ajaib doraemon yang dapat melakukan perubahan positip dengan sekejab. Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat harusnya memahami bahwa pembangunan itu perlu proses dan waktu. Dalam 5 tahun sebenarnya tidak realistis merubah bangsa yang sudah carut-marut makanya mari kita memberikan waktu sampai 2024 bagi Presiden Jokowi untuk membuktikan dan menyelesaikan program-program yang sudah direncanakan.
Sekedar informasi sahabat Seword bahwa BEM yang berdemo beberapa hari yang lalu adalah salah satu kelompok yang mendukung aksi bela islam. Penulis yakin sahabat Seword sudah mengetahui tuntutan aksi tersebut mengarah kekasus Ahok yang akhirnya di vonis 2 tahun penjara sehingga sampai detik ini Ahok harus meringkuk di tahanan Mako Brimob.
Berikut petikan berita tentang dukungan kelompok mahasiswa ini terhadap aksi bela islam :
Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI) menyerukan kepada seluruh mahasiswa untuk ikut melakukan demo bela Islam. BEM SI juga mengecam sikap pemerintah yang coba membungkam mahasiswa dengan mengintervensi agar mereka tidak terlibat aksi demo besok. 
Dalam pernyataan sikapnya, lanjut Bagus, BEM SI mengecam tindakan Ahok yang mengebiri semangat nasionalisme karena menistakan agama Islam. "Agama Islam sudah diakui konstitusi negara kita, apa yang dilakukan Ahok jelas merusak prinsip Bhineka Tunggal Ika," katanya. (Sumber metro.sindonews.com)
Jadi kelompok Mahasiswa pendukung aksi bela islam beberapa bulan yang lalu bernama BEM Seluruh Indonesia yang disingkat BEM SI. Aksi demonstrasi mereka ini terkenal selalu mengkritik pedas pemerintahan Presiden Jokowi tetapi sangat jarang kita mendengar mereka memberi solusi cerdas untuk menyelesaikan permasalahan yang telah beranak cucu. Sehingga secara kasat mata mereka sebenarnya memang kelompok yang membenci pemerintahan Presiden Jokowi.
Dalam demo beberapa hari yang lalu, Berlangsung sampai tengah malam jelas sudah melanggar aturan yang berlaku sehingga harus dibubarkan dengan paksa oleh pihak keamanan yakni pihak Kepolisian. Jadi sahabat Seword mengapa penulis hubungkan dengan demo beberapa bulan yang lalu karena demo yang terakhir ini juga kelompok mahasiswa yang sama seperti sebelumnya.
Berikut petikan beritanya :
Ratusan mahasiswa dari Badan eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda menyambut kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang telah tiga tahun berjalan. Demonstrasi ini bertajuk 'panen rakyat' sebagai bentuk tuntutan kepada Jokowi-JK.
"Aksi ini untuk melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan Jokowi dan JK, kita dari Patung Kuda akan long march ke depan Istana," kata Koordinator BEM Seluruh Indonesia, Wildan Wahyu Nugraha di kawasan Patung Kuda Arjuna, Jakarta, Jumat (20/10).(Sumber cnnIndonesia.com)
Salah satu tuntutan demo yang dilakukan oleh mahasiswa bersama-sama dengan buruh adalah pencabutan Perppu Ormas 2/2017. Logika berpikir mereka ini menurut penulis sudah kacau karena sudah jelas Perppu tersebut dibuat untuk menjaga NKRI tidak terpecah oleh kelompok radikal. Paling utama Perppu ini dibuat untuk memperkuat Pancasila dari serangan para kaum sumbu pendek bumi datar yang jelas menyuarakan ingin meruntuhkan Ideologi bangsa.
Berikut petikan berita terkait demonstrasi tersebut :
Massa yang berasal dari gabungan mahasiswa dan buruh mendominasi aksi demo di depan gedung Kemenko PMK. Menyampaikan sejumlah tuntutannya. Salah satunya adalah pencabutan Perppu Ormas 2/2017. Perppu itu dianggap menunjukkan sikap Jokowi yang antikritik karena telah membatasi kebebasan bagi organisasi yang ada di Indonesia.(Sumber Cakrawala.com)
Dari petikan berita ini tampak salah satu tuntutan pendemo sama halnya dengan tuntutan dari kelompok yang saat ini telah dibubarkan oleh Pemerintah. Kegiatan yang dilakukan oleh Ormas yang telah dibubarkan tersebut dapat merusak stabilitas dan keamanan di negeri ini. Menurut pendapat penulis para pendemo ini masih kurang mendalami dan memahami latar belakang permasalahan lahirnya Perppu Ormas 2/2017 sehingga menyatakan bahwa Perppu ini membuktikan Pemerintah anti kritik.
Melihat gerakan segelintir mahasiswa beberapa waktu belakangan ini, Penulis prediksi sudah Ada penyusup dalam kelompoknya tetapi mereka belum menyadari bahwa mereka sedang diprovokasi agar melakukan demo yang sebenarnya tidak menguntungkan seluruh rakyat Indonesia. Penyusup tersebut adalah oknum-oknum perusuh yang ingin membuat kegaduhan di Indonesia. Jika memang murni memperjuangkan rakyat seharusnya tuntutan-tuntutan yang disampaikan adalah tuntutan yang menguntungkan seluruh masyarakat Indonesia bukan keuntungan segelintir masyarakat itupun yang menjadi anggota sebuah Ormas.
Salam Anti Penyusup,




Subscribe to receive free email updates: