Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pagi ini meresmikan Gereja HKBP Semper, Jakarta Utara. Anies disambut meriah oleh warga sekitar, bukan disambit ya. Seruan kepada Anies terdengar terus diserukan oleh jemaat HKBP, dan teriakan “Horas!” terus menerus terdengar. Bahkan Anies merasa terhormat karena diberikan ulos oleh salah seorang perwakilan gereja.
Kain ulos pada tradisi Batak adalah sebuah simbol kehormatan, dianggap masuk ke dalam keluarga. Secara harafiah, ulos berarti kain penghangat tubuh. Tradisi Batak percaya bahwa ada tiga sumber pemberi kehangatan pada manusia, yakni matahari, api dan ulos. Ulos berkaitan erat dengan simbol tradisi Batak, yang tidak terpisah dari upacara-upacara adat Batak.
Ritual pemberian ulos saya kenal pertama kali di dalam acarapernikahan. Pemberian ulos adalah bagian terpenting dalam acara pernikahan. Tradisi yang dikenal dengan sebutan Mangulosi bukan hanya pemberian sebagai hadiah, namun melambangkan restu, kasih sayang, harapan, dan doa-doa yang diucapkan oleh pemberi ulos.
Dari berbagai macam ulos yang diberikan, saya percaya bahwa ulos yang diberikan kepada Anies adalah jenis ulos yang melambangkan simbol sukacita. Ulos tersebut adalah ulos bintang maratur. Biasanya ulos ini diberikan kepada anak perempuan yang sedang hamil 7 bulan, namun ulos bintang maratur adalah ulos yang dianggap sebagai sukacita. Bukan Ulos antak-antak ya. Apa itu ulos antak-antak? Hahaha.
Cari sendiri saja, nanti kalau disebut, para pembaca Seword cenderung pasif. Mari kita googling sedikit, cari berita yang benar, jangan hoax ya, teman-teman. Jadi dapat kita simpulkan bahwa ketika Anies diberikan ulos, artinya para jemaat HKBP di gereja yang diresmikan, percaya kepada Anies, mereka memiliki harapan yang baik kepada gubernur DKI Jakarta yang baru dilantik ini. Berbeda dengan ulos antak-antak yang menyimbolkan….. Nah.. Nyaris saya sebutkan. Kan saya sudah katakan, cari dulu di tempat lain.
Penerimaan jemaat HKBP kepada Anies Baswedan, sebenarnya menunjukkan bagaimana orang Kristen menerima Anies, dan belajar menerima keberadaannya sebagai gubernur DKI Jakarta, meskipun tidak bisa menandingi Ahok. Namun menjadi sebuah masalah ketika pendukung Anies, sangat tidak rela melihat bagaimana di dalam masa jabatan Anies, gedung pertama yang diresmikan olehnya adalah gereja!
Saya ingat, bagaimana Zakir Naik sempat menjawab pertanyaan perihal orang non-muslim yang membangun masjid. Zakir Naik mengatakan orang tersebut hipokrit alias munafik. Nah, sekarang Anies meresmikan gereja, beranikah Zakir Naik, atau setidaknya pendukungnya mengatakan Anies munafik? Ah.. Pasti tidak berani. Karena jelas, ini masalah keberpihakan.
Lagi-lagi, dunia kekristenan menunjukkan bagaimana mereka menerima Anies sebagai gubernur. Maka segabener-gabenernya Anies Baswedan, kita tetap harus menerima keadaan bahwa ia adalah gubernur DKI Jakarta. Jangan lagi kita bermain-main dengan isu SARA. Maka dalam artikel ini, saya sebenarnya lebih ingin mengajar dan membetulkan otak-otak dari para pendukung Anies.
Para pendukung Anies sebaiknya buka mata, bahwa gubernur pilihanmu adalah gubernur untuk semua golongan. Anies pun pada akhirnya harus menelan semua kalimat-kalimat yang ia pernah ucapkan, mengenai pemimpin yang harus mayoritas. Jika kita ingin mengatakan “Anies jilat ludah sendiri”, tidak juga. Mengapa? Karena sudah jelas bahwa Anies tetap konsisten di dalam inkonsistensinya. Maka ini adalah momen tepat bagi kita, untuk memanfaatkan keberpihakan Anies.
Di dalam berkuasanya Anies di Jakarta, kita sebagai warga yang cerdas, pakai kesempatan inkonsistensi Anies untuk membuat Jakarta jauh lebih baik, lebih plural, dan lebih bisa dihidupi. Jika Anies tidak bisa menjalankan visinya untuk memajukan kota dan membahagiakan warga, mari kita sebagai pendukung kebenaran, memajukan kota dan membahagiakan warga!
Jadi pendukung Anies, sudah move on belum? Masihkah kalian mengimpikan negara khilafah? Lihat saja, Anies-mu itu plural kok. Anies entah terpaksa atau tidak, sudah meresmikan gereja. Akhir kata, terimalah gubernurmu, jangan menyesal pernah memilih Anies yang meresmikan gedung gereja, sebagai bangunan perdana di dalam masa jabatannya sebagai gubernur. Bahkan Anies dapat ulos sebagai bentuk kasih sayang loh. Hehehe.