Miris dan terkaget-kaget melihat sebuah video viral di sosial media yang didalam video tersebut seorang tokoh nasional kaliber lokal yakni abangda Eggi Sujana yang saya kasihi. Dimana didalam video tersebut menyatakan selain agama Islam layak untuk dibubarkan seperti agama kristen, katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu yang sudah diakui oleh Pemerintah dan sah dimata hukum.
Setelah saya perhatikan dan memutar video tersebut berulang-ulang sampai 5 kali. Bahwasanya beliau yang katanya intelektual ini memperlihatkan bahwa kebencian yang ada pada dirinya lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan yang ada dalam otaknya maafkan kalau kata-kata ini terlalu tendensius untuk itu supaya lebih santun diganti saja otak menjadi pikiran.
Jangan langsung marah – marah lah hanya karena sebuat kata yang bisa saja menurut sebagian kalangan apalagi kelompok yang orangnya itu-itu saja menganggap setiap perkataan ataupun narasi yang keluar bukan dari kelompoknya ataupun pendukung pasti mereka anggap adalah sebuah penistaan atau ujaran kebencian.
Didalam video tersebut Eggy Sujana dengan lantang menyampaikan beberapa kalimat yang jika kita analisis lebih dalam penuh dengan hasutan dan ujaran kebencian sehingga dapat memotifasi kaum sumbu pendek bumi datar agar bertindak lebih frontal terhadap agama-agama yang dia sebut layak untuk dibubarkan.
Berikut transkrip video yang saya petik dari teman saya sesama penulis Seword. Maaf saya bukan tidak mau menulis transkrip sendiri tetapi saya ingin bahwa pembaca seword tidak menilai saya sok-sokan membuat transkrip sebuah video.
Berikut Transkripnya yang saya ambil dari penulis seword Erika Ebener seperti dibawah ini :
( https://seword.com/politik/eggy-sudjana-yang-gagal-paham-tentang-pengertian-tuhan-pada-sila-pertama-pancasila/)
“Pengetahuan saya mungkin terbatas, tapi boleh diuji secara intelektual, TIDAK ADA AJARAN SELAIN ISLAM, ingat yah garis bawahin, SELAIN ISLAM YANG SESUAI DENGAN PANCASILA. Selain Islam bertentangan. Karena Kristen Trinitas. Hindu Trimurti. Budha, sepengetahuan saya tidak punya konsep tuhan ya, kecuali dengan proses amitaba dan apa yang diajarkan oleh Sidarta Gautama. Jadi, ajaran-ajaran lain yang selain Islam, bertentangan dengan sila pertama. Maka saya sudah ingatkan tadi, konsekwensi hukum jika Perppu diterima, maka hukum berlaku, berkekuatan hukum tetap dan mengikat, maka konsekwensi hukumnya ajaran selain Islam harus dibubarkan!’
Jujur saya tertawa melihat pernyataannya tersebut memang jelas pengetahuannya tidak hanya terbatas tetapi sama sekali tidak punya pengetahuan yang lebih mendalam tentang ajaran-ajaran agama yang lain. Pernyataan yang dia sampaikan tersebut tidak ubahnya sebuat pernyataan orang-orang yang tidak berpendidikan.
Alasannya saya sebut tidak berpendidikan karena dengan adanya pengakuan dari negara bahwa 6 agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu tidak bertentangan dengan Pancasila dan ke 6 agama sah dimata negara dan hukum. Itu saja sudah bukti kongkrit bahwa apa yang telah disampaikannya jelas telah salah dan tidak berdasar.
Dengan alasan yang saya sampaikan itu saja pernyataan beliau sudah jelas dapat dimentahkan. tidak usah berlebihan sampai diuji secara Intelektual karena yang telah merumuskan dan membahas tentang pengakuan ke 6 agama ini pun adalah orang-orang terpilih dan memiliki intelektualitas tinggi sehingga ke 6 agama ini diakui berhak menjalankan ibadah agamanya di Indonesia.
Jika ES ingin ini diuji kembali secara intelektual susah jelas bahwa dia meragukan undang-undang yang telah menyatakan bahwa Indonesia mengakui 6 agama seperti yang saya jelaskan diatas.
Jadi di awal pernyataan dalam rekaman video ini jelas bahwa ES sok merendah padahal telah menginjak-injak kesepakatan dan undang-undang yang telah dibuat terkait pengakuan ke 6 agama tersbut tanpa terkecuali.
Meskipun demikian saya berharap kepada pembaca Seword jangan sampai tersulut amarah atau sampai demo berjilid-jilid hanya karena pernyataannya karena yang perlu kita pahami bersama dia bersama kelompok kecilnya tapi belagak sudah besar memang secara kasat mata menginginkan kondisi stabilitas negeri ini tergoncang sehingga rencana besar mereka untuk merubah ideologi bangsa ini jadi terwujud “Biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu”.
Jika kita tidak dapat meredam emosi dan gampang tersulut amarah apa bedanya kita dengan mereka kaum sumbu pendek bumi datar yang sedikit disentil sudah sampai kebakaran jenggot dan langsung berteriak menghujat tidak terlepas keluar kata-kata tidak beretika.
Saya yakin dan percaya tidak ada ajaran agama di Dunia ini yang mengajarkan kepada umatnya agar bersikap reaktif dan brutal setiap ada yang menyentil ataupun menghina agama tertentu karena Tuhan itu tidak lemah sehingga kita tidak harus membelanya. Cukup kita jalankan ibadah dan jauhi larangannya yakinlah apa yang kita harapkan bakalan dikabulkan.
Selanjutnya yang ingin saya kritik adalah bung Denny Siregar yang memviralkan video ini dengan tagline yang menurut saya kurang cocok dan tidak etis mempertanyakan sesuatu konsep kepercayaan orang lain. Selama ini jujur saya sangat kagum dan beliau menjadi urutan kedua idola saya dalam menulis opini jika pembaca mempertanyakan siapa diposisi pertama idola saya ya sudah jelas pemilik Seword.com ini yakni bang Alifurrahman seorang pemuda yang nasionalis dan menghargai keberagaman.
Kembali kita fokus terhadap tagline video yang dibuat oleh bung Denny Siregar yang beberapa hari yang lalu baru berulang tahun. Sebelum saya sampaikan kritikan ini saya terlebih dulu menyampaikan selamat ulang tahun idolaku.
Selanjutnya Berikut tagline dalam video viral tersebut :
Nah yang Kristen, Hindu dan Budha. Tidak ada yang berniat melaporkan ?
Atau masih setia dengan konsep ditampar pipi kanan berikan pipi kiri ?
Kalimat pertanyaan yang beliau sampaikan ini jujur memiliki unsur provokasi yang dapat menyulut dan memantik emosi serta amarah orang-orang yang waras mungkin karena kebanyakan makan micin atau minum miras equil versi kaum EfPeI.
Mereka yang tersulut amarah tersebut menjadi bertindak sama dengan apa yang dilakukan kelompok sebelah yang salah satu tujuannya mengganggu stabilitas negeri ini demi memenuhi hasrat junjungannya menjadi penguasa di negara ini.
Konsep yang dipertanyakan oleh bung Denny Siregar ini sangat tidak etis disampaikan di sosial media karena konsep yang dipertanyakannya ini tertuang dalam sebuah ayat dalam kitab suci ajaran sebuah agama. Jadi ketika bung Denny mempertanyakan kesetiaan tentang konsep ditampar pipi kanan berikan pipi kiri susah jelas para penganut yang mempercayai ajaran agama tersebut akan tetap setia.
Pertanyaan yang bung Denny Siregar sampaikan mohon untuk diralat ataupun diklarikasi karena bung telah merasuki dan mempengaruhi mereka yang percaya dan setia tentang ajaran agamanya sehingga mengharapkan mereka melenceng dan meninggalkan kesetiaanya.
Maafkan saya jika harus memberi kritikan buat bung Denny Siregar itu bukan karena saya tersulut amarah oleh video Eggi Sujana yang bung viralkan tetapi kepala saya saat menulis ini sedang mumet karena kopi di kontrakan saya habis dan uang didompet saya sedang kritis.
Jikalau bung berkenan undanglah saya untuk meminum kopi bersama, sekalian merayakan pertambahan usia anda.
Salam anak Medan !
Begitulah kura-kura...